Kelompok 'Dokter Tanpa Tapal Batas' mengumumkan hari Kamis (13/11) bahwa mereka berharap dapat memulai uji itu bulan depan dengan hasil pertama kemungkinan dapat diketahui sedini bulan Februari.
Dokter Tanpa Tapal Batas bermitra dengan tiga organisasi lain dalam melakukan uji-uji terpisah tersebut, di mana dua di antaranya melibatkan obat anti-virus.
Lembaga Riset Kesehatan dan Medis Perancis akan menguji obat yang disebut favipiravir di pusat pengobatan Ebola di Guinea. Universitas Oxford akan menguji obat lain yang disebut brincidofovir, pada sebuah lokasi yang belum ditentukan.
Uji lainnya akan dilakukan Lembaga Kedokteran Tropis Antwerpen. Lembaga ini akan menguji seberapa baik pasien Ebola merespon sewaktu diberi darah atau plasma yang mengandung antibodi orang yang bertahan hidup setelah terinfeksi virus itu.
