Rusia, Selasa (7/6), memerintahkan seorang tentara Amerika Serikat tetap berada dalam tahanan hingga Juli di kota bagian timur, Vladivostok. Tentara itu ditahan karena dicurigai mencuri.
Angkatan Darat AS mengatakan, tentara itu, yang diidentifikasi oleh pengadilan di Vladivostok sebagai Gordon Black, telah ditahan dalam dakwaan kriminal.
Mereka tidak memberikan detail lebih jauh, dengan mengatakan sensitivitas kasus sebagai alasan.
Penahanan terhadap Black menambah jumlah warga negara AS yang ditahan di Rusia, pada saat terjadi ketegangan dengan Washington terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Juru bicara pengadilan regional Primorye, Elena Oleneva mengatakan bahwa Black ditahan pada 2 Mei dan akan tetap dalam penahanan prasidang hingga 2 Juli karena kasus pencurian. Kantor berita milik pemerintah Ria Novosti melaporkan hal tersebut.
Kepolisian Kota Vladivostok mengatakan, mereka telah menangkap seorang warga asing berusia 34 tahun dan membuka kasus kriminal karena pencurian, yang menyebabkan kerugian pada korban. Tindakan ini diancam hukuman penjara hingga lima tahun.
Terdakwa telah ditahan di pusat penahanan prasidang di kota tersebut, menurut kepolisian.
Polisi juga mengatakan bahwa pria tersebut menjalin hubungan dengan seorang perempuan Rusia ketika sedang bekerja di Korea Selatan.
Mereka terus berhubungan secara daring, dan pria itu datang ke Rusia untuk mengunjunginya pada 10 April.
Pasangan itu mengalami “konflik” dan kemudian pria tersebut pergi.
Setelah itu, perempuan tersebut menyadari bahwa uangnya hilang dan kemudian menelepon polisi, yang melacak pria tersebut di sebuah hotel, saat dia sedang bersiap-siap untuk terbang menuju ke AS.
Surat kabar Rusia Izvestia sebelumnya melaporkan, mengutip sebuah sumber, bahwa pria itu telah mencuri uang 200 ribu rubel atau $2.200 dan memukul perempuan tersebut.
Tidak Terkait Politik
Perwakilan kementerian luar negeri Rusia di Vladivostok mengatakan kepada kantor berita pemerintah TASS, bahwa kasus tersebut tidak terkait dengan politik.
“Kasus ini tidak memiliki kaitan dengan politik atau spionase. Sejauh yang kami pahami, ini betul-betul kejabatan domestik. Karena itulah, kantor kementerian luar negeri di Vladivostok tidak mengikuti perkembangan kasus warga AS ini dari dekat,” kata mereka.
RIA Novosti mengutip pernyataan juru bicara Angkatan Darat AS, Cynthia Smith, yang mengatakan bahwa keluarga pria tersebut telah diberikan informasi dan menerima dukungan dari konsuler.
Mengutip para pejabat AS, NBC News melaporkan bahwa tentara tersebut ditugaskan di Korea Selatan dan sedang menuju kembali ke AS ketika dia dicegat di Rusia tanpa permintaan izin dari atasannya.
Anggota Kongres dari Partai Republik, Michael McCaul, yang mewakili Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan di X, bahwa dia “sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang tentara AS telah ditahan di Rusia”.
“Putin memiliki sejarah panjang menahan warga negara AS sebagai sandera,” kata dia terkait Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Sebuah peringatan bagi seluruh warga Amerika – sebagaimana juga Departemen Luar Negeri telah sampaikan, tidak aman untuk melakukan perjalanan ke Rusia.”
Pihak berwenang Rusia telah menahan sejumlah warga negara AS dalam beberapa tahun terakhir. [ns/uh]
Forum