Di sebuah kantor di jantung kota industri China, Andy Xiao mencemaskan masa depan bisnis bahan sepatunya, yang kini mengalami kesulitan akibat tarif besar yang diberlakukan oleh Donald Trump.
Presiden AS itu menarget baik teman dan musuhnya yaitu China, sejak ia menjabat sebulan yang lalu, terutama dengan mengenakan tarif tambahan 10 persen atas produk yang diimpor dari China.
Tindakan itu bisa berdampak pada perdagangan yang bernilai ratusan miliar dolar dan mungkin akan memburuk jika pemimpin yang sulit diramalkan itu (Trump), melanjutkan ancamannya untuk mengenakan bea cukai yang lebih tinggi.
Namun bagi Xiao, kebijakan itu memberi "dampak besar" pada perusahaannya, Weida New Materials.
Perusahaan yang berpusat di selatan kota Dongguan itu, membuat kulit buatan (imitasi) untuk memproduksi sepatu, banyak di antaranya diekspor ke Amerika.
“Kebijakan itu menekan kami dan pabrik-pabrik di China,” kata Xiao. Ia menambahkan, sebagian produsen sepatu meminta harga yang lebih rendah sebagai tanggapan terhadap tarif baru itu. Xiao mengatakan, jika ekspor menghadapi kendala yang tidak bisa diatasi, Weida mungkin terpaksa mengubah model bisnisnya.
Banyak pemasok di Dongguan, yang merupakan pusat pengekspor pakaian jadi (garmen) telah memindahkan operasi bisnisnya ke Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, guna mencari tenaga kerja dengan upah yang lebih rendah dan bea masuk yang lebih mudah. [ps/jm]
Forum