Food truck di ibukota Amerika, Washington D.C. memang cukup menjamur dan menjadi alternatif pilihan makan siang bagi para pekerja kantoran dan juga penikmat kuliner.
Beberapa truk yang mangkal di daerah perkantoran L’Enfant Plaza menjual makanan halal, bahkan pemiliknya beragama Islam. Mereka juga menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan yang tahun ini kembali jatuh di musim panas.
Jason dan Sherwin, pemilik food truck “Uday Chicken” mengatakan, “Yang menyenangkan mempunyai food truck adalah kami bisa bekerja untuk diri sendiri, menyediakan makanan bagi pelanggan, tapi tantangannya adalah cuaca, tempat parkir dan harus menjalankan restoran juga.”
Udara panas menyengat dan kering dengan suhu berkisar di 33 derajat celcius serta waktu puasa yang mencapai 16 jam membuat mereka harus benar-benar mempersiapkan diri.
Menurut Abdul Ghani Natsari, pemilik food truck “DC Taco”, "Tantangan menjalankan bisnis food truck adalah saya harus sahur 10 menit sebelum subuh dan saya harus banyak minum air, bersiap-siap untuk bekerja apalagi di sini cuaca panas khususnya bulan Juli ini.”
Seperti pendatang dari Indonesia yang harus menjalani Ramadan jauh dari tanah air, Abdul Ghani juga merasakan suasana berbeda.
Ia menambahkan, “Saya rindu adzan setiap saat, karena tidak pernah mendengarkan adzan di sini. Saya harus pergi ke masjid untuk mendengarnya. Ramadan di Maroko luar biasa, seperti pesta dan kita bisa menikmati Ramadan dengan keluarga, itu yang paling menyenangkan.”
Namun Muslim asal Maroko pemilik truk “DC Taco yang hanya menyajikan daging sapi, ayam dan seafood ini tak membiarkan kerinduan menghentikan aktivitasnya.
“Saya cinta Ramadan, saya suka bekerja keras. Dan kalau Anda bekerja keras di bulan Ramadan, Anda akan mendapatkan hasil lebih…Anda tidak mau pulang, duduk-duduk dan tidur. Saya tidak mau melakukan itu.”
Sementara food truck halal “Uday Chicken” selama bulan Ramadan juga menjajakan truknya di masjid-masjid untuk berbuka puasa.