Taiwan mengatakan pada Senin (11/9) bahwa pihaknya telah mendeteksi 39 pesawat tempur China dan sebuah kapal induk di dekat pulau itu setelah sebuah kapal perusak AS dan sebuah kapal fregat Kanada transit melalui Selat Taiwan pada akhir pekan.
Angkatan Laut AS mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut adalah kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Ralph Johnson dan HMCS Ottawa, dan bahwa transit tersebut “menunjukkan komitmen Amerika Serikat serta para sekutu dan mitra-mitra kami terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
Antara Minggu dan Senin pagi, 26 pesawat dan 13 kapal perang beroperasi di sekitar Taiwan, sementara 13 pesawat lainnya terdeteksi sejak Senin dini hari, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.
Kapal induk Shandong milik China juga terdeteksi pada Senin sekitar 111 kilometer arah tenggara dari ujung paling selatan Taiwan, Eluanbi. Kapal itu berlayar ke arah timur dan memasuki Samudera Pasifik Barat untuk latihan, tambah kementerian tersebut.
China memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan bertekad akan menjadikan pulau itu berada di bawah kekuasaannya dengan cara apa pun yang diperlukan, termasuk pengambilalihan dengan kekuatan militer.
Taiwan mengatakan 22 dari 39 pesawat yang baru-baru ini terdeteksi melintasi garis tengah Selat Taiwan, jalur air sempit antara pulau itu dan China.
Amerika Serikat dan sekutu Barat telah meningkatkan “kebebasan navigasi” melintasi Selat Taiwan dan Laut China Selatan yang disengketakan untuk menegaskan bahwa keduanya adalah jalur perairan internasional, sehingga membuat marah Beijing.
Pada bulan April, Beijing melakukan latihan militer untuk mensimulasikan pengepungan terhadap Taiwan setelah Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. [lt/ab]
Forum