Tautan-tautan Akses

Survei Baru: Warga AS Masih Terbagi soal Perang Irak


Beberapa tentara AS berada di dekat sebuah peluncur misil di desa Abu Ghaddur, Tal Afar, Irak (foto: ilustrasi).
Beberapa tentara AS berada di dekat sebuah peluncur misil di desa Abu Ghaddur, Tal Afar, Irak (foto: ilustrasi).

Sebuah survei baru menunjukkan, orang Amerika masih terpecah pendapatnya mengenai, apakah invasi Irak pada tahun 2003 merupakan tindakan yang benar.

Menurut survei Pew Research Center, lima belas tahun setelah perang dimulai, hampir setengah dari orang Amerika atau 48 persen mengatakan, keputusan untuk menggunakan kekuatan militer salah, sementara 43 persen mengatakan, keputusan tersebut adalah tindakan yang benar.

Ada perbedaan besar dalam pandangan antara Partai Republik dan Demokrat, dengan 61 persen orang Republik dan pendukung independen Partai Republik mengatakan, keputusan untuk menggunakan kekerasan itu benar, sementara hanya 27 persen orang Demokrat dan pendukung independen Demokrat yang menganggap benar.

Pew Research Center melacak pandangan orang Amerika tentang perang Irak dari waktu ke waktu dan memperoleh temuan, pendapat orang berubah-ubah selama 15 tahun terakhir.

Beberapa hari setelah invasi AS ke Irak pada Maret 2003, warga Amerika sangat mendukung perang itu, dengan 71 persen setuju dengan keputusan untuk menggunakan kekuatan militer. Hanya 22 persen masyarakat waktu itu yang mengatakan itu keputusan yang salah.

Baru setahun kemudian, dukungan publik untuk perang telah turun menjadi 55 persen, dan pada awal 2005, opini Amerika mengenai perang terpecah dua, dengan 47 persen mendukung, dan 47 persen menentang.

Popularitas perang mencapai titik terendah pada awal 2014, ketika hanya 38 persen orang Amerika mengatakan, perang adalah keputusan yang tepat, sementara 50 persen mengatakan, itu adalah kesalahan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG