Tautan-tautan Akses

Survei: Australia Makin Khawatirkan Pengaruh China


Bendera Australia berkibar di depan Aula Besar Rakyat untuk menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull (tidak ada dalam gambar) di Beijing, China, 14 April 2016.
Bendera Australia berkibar di depan Aula Besar Rakyat untuk menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull (tidak ada dalam gambar) di Beijing, China, 14 April 2016.

Sebuah survei baru yang dilakukan sebuah lembaga think-tank bergengsi menunjukkan, rakyat Australia semakin mencurigai China dan khawatir bahwa Beijing akan mencampuri demokrasi mereka.

Survei mengenai kebijakan luar negeri yang dilangsungkan Lowy Institute ini menunjukkan, banyak warga Australia meyakini bahwa ekonomi mereka semakin bergantung pada China dan Beijing terlalu banyak berinvestasi di negara mereka.

Menurut survei itu, sikap tidak bersahabat terhadap China semakin meningkat dalam 12 bulan terakhir karena klaim wilayah Beijing di Laut Cina selatan, kekhawatiran atas keterlibatan China dalam jariangan telekomunikasi Australia, dan tuduhan-tuduhan bahwa Beijing melakukan serangan siber dan mencampuri politik Australia,

Menurut survei itu, kepercayaan rakyat Australia bahwa China merupakan kekuatan dunia yang bertanggungjawab berada pada titik terendah sejak survei tahunan itu dilakukan mulai 15 tahun lalu.

Natasha Kassam, salah satu periset Lowy Institute, mengatakan kini hanya 32 persen rakyat Australia yang mempercayai bahwa China bertindak secara bertanggung jawab di dunia, atau menurun 20 persen dari tahun sebelumnya.

Survei itu juga tidak menunjukkan adanya tingkat dukungan yang meningkat terhadap Amerika Serikat, yang merupakan sekutu lama militer Australia. Hanya seperempat responden yang menaruh kepercayaan kepada Presiden AS Donald Trump. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG