Pengungsi Suriah, yang mengandalkan bantuan kemanusiaan, Kamis (9/7), menyampaikan kekhawatiran setelah sekutu rezim Rusia berusaha mengurangi bantuan lintas-batas menuju jutaan warga di barat laut negara itu yang dilanda perang.
Mosi Rusia di Dewan Keamanan PBB ditolak, tetapi resolusi dewan yang mengesahkan pengiriman bantuan melalui perbatasan Turki berakhir pada Jumat (10/7).
Di sebuah kamp pengungsian di kubu oposisi utama terakhir Idlib, Abu Salem, seorang ayah dengan empat anak, mengatakan hidup tanpa bantuan tidak terpikirkan bagi banyak orang yang kehilangan rumah dalam perang yang berlangsung sembilan tahun itu.
PBB memperkirakan 2,8 juta orang bergantung pada bantuan di Suriah barat laut, termasuk di Idlib.
Bantuan sejauh ini datang melalui dua titik persimpangan di perbatasan Turki: Bab al-Salam, yang menuju wilayah Aleppo, dan Bab al-Hawa, yang menuju wilayah Idlib.
Rusia dan China, Selasa (7/7), memveto perpanjangan selama setahun pengiriman bantuan PBB.
Moskow malah berusaha menghapus penyeberangan pertama dan menetapkan batas waktu enam bulan untuk penyeberangan perbatasan yang kedua, tetapi proposal itu dibatalkan pada Rabu (8/7). [my/pp]