Dua dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca sama efektifnya untuk melawan varian pertama yang ditemukan di India dan varian pertama yang ditemukan di Inggris, menurut sebuah studi yang diumumkan oleh Kesehatan Masyarakat Inggris pada Sabtu (22/5).
Studi itu mendapati bahwa vaksin Pfizer 88% efektif melawan B.1.617.2 atau varian India, dan 93% efektif melawan B.1.1.7 yang dijuluki varian Kent. Vaksin AstraZeneca 60% efektif melawan varian India dan 66% efektif melawan varian Inggris.
Dalam kedua kasus, efektivitasnya diukur dua minggu setelah suntikan kedua dan terhadap penyakit bergejala. Varian Kent dominan di Inggris, tapi para pejabat kesehatan mengkhawatirkan varian India mungkin akan mendominasi.
Di Inggris, otorita kesehatan telah menjarakkan waktu antar kedua dosis hingga tiga bulan, supaya bisa memberikan vaksin kepada lebih banyak orang dan menyetop penyebaran virus corona. Tapi untuk mengatasi varian-varian itu, dua suntikan lebih baik daripada satu. Maka, bagi orang-orang yang rentan secara klinis atau mereka yang berusia 50 tahun ke atas, periode antara kedua suntikan itu akan dikurangi menjadi delapan minggu. [vm/ft]