Tautan-tautan Akses

Simpang Siur Penggunaan Istilah ‘Susu’ Kedelai


ARSIP – Foto yang diambil tanggal 16 Februari 2017 ini menunjukkan label komposisi makanan untuk susu kedelai di toko kelontong di New York (foto: AP Photo/Patrick Sison, Arsip)
ARSIP – Foto yang diambil tanggal 16 Februari 2017 ini menunjukkan label komposisi makanan untuk susu kedelai di toko kelontong di New York (foto: AP Photo/Patrick Sison, Arsip)

Penggunaan istilah susu kedelai dianggap oleh kalangan peternak sebagai istilah yang tidak tepat namun pihak berwenang AS tidak selalu dapat mencapai kesepakatan bahkan dengan sesama lembaga pemerintah ketika harus menggunakan istilah rujukan untuk minuman dimaksud.

Kalangan peternak menuntut pihak berwenang AS untuk menghentikan penggunaan istilah “susu kedelai,” namun berbagai dokumen menunjukkan bahkan lembaga-lembaga pemerintah tidak selalu sepakat ketika harus menggunakan istilah rujukan untuk minuman dimaksud.

Departemen Pertanian AS (USDA) “bersikeras” ingin menggunakan istilah “susu kedeali” dalam semua materi pendidikan untuk kalangan publik, menurut e-mail yang baru-baru dirilis sebagai tanggapan terhadap gugatan yang dilayangkan. Hal itu membuat kesal the Food and Drug Administration (FDA), lembaga yang bertugas untuk melakukan pengawasan aturan yang mendefinisikan susu sebagai sesuatu yang berasal dari hewan sapi yang sehat.

Kedelai di sebuah ladang pertanian milk Grant Kimberley, Jum’at, 2 September 2016 dekat Maxwell, Iowa
Kedelai di sebuah ladang pertanian milk Grant Kimberley, Jum’at, 2 September 2016 dekat Maxwell, Iowa

Ini “bukan sebuah keputusan sepele,” sebagaimana diperingatkan oleh FDA dalam sebuah e-mail pada tahun 2011 tentang keinginan USDA untuk menggunakan istilah itu.

Pahitnya riwayat perselisihan tentang siapa yang boleh menggunakan istilah “susu” paling tidak telah berlangsung sejak 1997, ketika kelompok pangan kedelai mengajukan petisi kepada FDA untuk mengakui istilah “susu kedelai.” Dua tahun kemudian, kelompok itu menunjukkan bahwa FDA sendiri telah menggunakan istilah itu. Bahkan sekarang, the National Milk Producers Federation mengatakan kelompok tersebut berusaha untuk menggalang dukungan untuk membuat perundang-undangan yang mengarahkan FDA untuk menegakkan standar federal. Kelompok peternak mengatakan “susu kedelai” dan “susukedelai" adalah cara yang tidak tepat untuk menjelaskan minuman yang tidak berasal dari sapi perah yang terbuat dari kedelai, dan versi satu kata “susukedelai” hanyalah sebuah upaya untuk mengakali definisi itu.

Ada banyak nama makanan lainnya yang bermasalah. Sebuah pengadilan di Uni Eropa baru-baru ini memutuskan sebuah perusahaan yaitu TofuTown tidak dapat menyebutkan produk-produknya sebagai “keju.” Produsen beras di AS telah mengajukan keberatan kepada “peniru” seperti kol cacah dan mengatakan mereka akan membawa persoalan ini ke FDA.

Chef asal Senegal, Ali Baba Gueye, yang diundang oleh Departemen Luar Negeri AS, Departemen Pertanian AS, dan produsen kedelai untuk mendemonstrasikan makanan sehat.
Chef asal Senegal, Ali Baba Gueye, yang diundang oleh Departemen Luar Negeri AS, Departemen Pertanian AS, dan produsen kedelai untuk mendemonstrasikan makanan sehat.

Bahkan FDA sendiri tidak selalu dapat mencapai kesepakatan dengan lembaga-lembag lainnya, sebagaimana yang diilustrasikan pada email-email yang diperoleh oleh the Good Food Institute (GFI), yang mendukung adanya alternatif terhadap industri peternakan. GFI menggugat FDA untuk catatan publik terkait susu kedelai.

Saling balas e-mail diawali ketika seorang penasihat gizi pada Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia memperingatkan FDA bahwa USDA berencana menggunakan istilah “susu kedelai” di materi-materi pendidikan tentang pedoman konsumsi makanan.

“Staff USDA sedang mempersiapkan publikasi untuk konsumen dan dengan sangat bersemangat menggunakan istilah “susu kedelai” karena jenis minuman ini secara luas dipasarkan dengan istilah ini,” tulis penasihat tersebut.

FDA bersikeras dan memberikan definisi federal untuk susu sebagai “cairan yang dikeluarkan kelenjar susu” dari sapi. Oleh karena itu, FDA menyatakan merujuk produk yang dibuat dari kedelai, kenari, atau beras sebagai “susu” tidak dapt dibenarkan. Lembaga tersebut menyarankan lembaga lain menggunakan istilah “minuman” atau “minuman yang difortifikasi”

Ketika pernyataan tersebut tidak menghentikan penggunaan tersebt, FDA memperingatkan penggunaan istilah tersebut oleh USDA dapat merongrong otoritas FDA sebagai pihak yang berwenang.

Peringatan itu tampaknya tidak juga dapat menghentikan USDA.

“Mereka bersikeras untuk menggunakan istilah itu pada publikasi yang ditujukan bagi konsumen,” tulis penasihat gizi tersebut. USDA mengindikasikan lembaga tersebut akan menggunakan istilah “minuman kedelai,” dalam dokumen-dokumen kebijakan publik, namun lembaga tersebut ingin menggunakan “istilah yang lebih sederhana” untuk materi yang ditujukan kepada publik.

Meskipun adanya peraturan federal, pihak lain mungkin juga menganggap “susu kedelai” sebagai istilah yang dapat diterima. Kamus Merriam-Webster tidak membatasi definisi susu hanya kepada sapi, dengan menyatakan susu adalah “cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar susu hewan betina untuk membesarkan anak-anaknya.”

Kamus tersebut juga menyatkan “produk pangan yang dihasilkan dari biji-bijian atau buah yang menyerupai dan dimanfaatkan serupa dengan pemanfaatan susu sapi.”

Ketika ditanya tentang penyelesaian perselisihan tersebut, USDA memberikan materi yang berasal dari tahun 2011 yang menggunakan kedua istilah dengan merujuk pada istilah “susu kedelai (minuman kedelai).” Lembaga itu juga menggunakan istilah tersebut di dokumen lainnya, termasuk pada situs web “Choose My Plate” miliknya, yang sekarang menyatakan “susu kedelai yang telah difortifikasi dengan kalsium (minuman kedelai)” termasuk dalam kategori susu.

The National Milk Producers Federation mengatakan bahkan lembaga pemerintah yang lain mengalami kerancuan dalam menjelaskan istilah minuman kedelai di tengah tidak adanya penegakan peraturan yang konsisten oleh FDA.

FDA menolak berkomentar tentang hal itu. [ww]

XS
SM
MD
LG