Tautan-tautan Akses

Sidang Dengar Pendapat Pemakzulan Trump Tak Ubah Opini Publik


Dua diplomat tinggi AS George Kent (kiri) dan Duta Besar Bill Taylor diambil sumpahnya sebelum memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat pemakzulan Presiden Trump, Rabu (13/11).
Dua diplomat tinggi AS George Kent (kiri) dan Duta Besar Bill Taylor diambil sumpahnya sebelum memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat pemakzulan Presiden Trump, Rabu (13/11).

Presiden AS Donald Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS modern yang menghadapi sidang pemakzulan terbuka yang dimulai hari Rabu (13/11).

Sidang dengar pendapat yang digelar selama satu hari tentang penyelidikan pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dianggap tidak mengubah pandangan apapun di Washington.

Para pengecamnya yakin bahwa dia telah menyalahgunakan jabatannya dengan mendorong Ukraina menyelidiki politisi Demokrat, sementara para pendukungnya tetap yakin bahwa Trump tidak melakukan kesalahan apapun.

Trump melalui akun Twitternya mengatakan, “Pemakzulan Hoax ini adalah preseden buruk dan sangat buruk untuk negara kita!”

Namun ketua DPR AS Nancy Pelosi, pemimpin fraksi Demokrat menyebut bahwa tindakan Trump bisa dianggap usaha penyuapan , dengan menahan sementara dana bantuan militer ke Ukraina sebesar 391 juta dolar AS sembari mendorong investigasi atas lawan politiknya dari partai Demokrat untuk pemilu tahun 2020, mantan Wakil Presiden Joe Biden.

Trump menyebut Rabu lalu bahwa keterangan dua diplomat karir AS yang disampaikan dalam persidangan terkait upaya mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk memulai investigasi terhadap Biden, sebagai “lelucon.”

Namun anggota kongres Demokrat Jerrold Nadler, ketua komite kehakiman DPR AS yang bisa mendorong pemakzulan dalam waktu dekat, menyebut keterangan yang disampaikan dalam sidang dengar pendapat hari Rabu itu “cukup mengejutkan.” Namun Nadler mengatakan ia tetap berpikiran terbuka “untuk saat ini” tentang penggunaan pasal-pasal pemakzulan. (ti/ii)

XS
SM
MD
LG