Kapal feri Korea Selatan Sewol yang tenggelam hampir tiga tahun silam dan menewaskan lebih dari 300 penumpangnya, kebanyakan siswa SMA, hari Kamis berhasil diangkat.
Lee Cheol-jo, pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab dalam operasi pengangkatan tersebut mengatakan seluruh badan kapal tersebut terlihat di atas permukaan air untuk pertama kalinya menjelang pukul 5 pagi.
Tenggelamnya feri Sewol yang ditumpangi 476 orang dalam perjalanan rutin dari Incheon ke pulau wisata Jeju pada 16 April 2014, memicu kemarahan nasional. Penyebab kecelakaan maut itu belakangan dinyatakan antara lain oleh ketamakan, ketidakcakapan dan kelalaian.
Pada hari naasnya itu, Sewol kelebihan muatan, mengangkut kargo seberat 3.608 ton meskipun kapasitas maksimalnya adalah 987 ton. Kelebihan muatan tersebut membuat Sewol kurang stabil dan akhirnya terbalik sewaktu berusaha berbelok dengan kecepatan tinggi.
Banyak di antara 250 remaja, yang tewas sewaktu mereka dalam perjalanan karyawisata bersama sekolah, diperintahkan oleh para awak kapal agar tetap tinggal dalam kabin mereka, sementara para awak meninggalkan kapal.
Nakhoda kapal itu, Lee Joon-seok, yang juga meninggalkan kapal, kemudian divonis bersalah melakukan kelalaian berat dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Sementara itu 14 awak kapal lainnya dijatuhi hukuman penjara hingga 12 tahun karena meninggalkan penumpang dan melanggar undang-undang maritim. [uh/ab]