Serikat pekerja terbesar di Jerman, IG Metall, mengusulkan pada Senin (27/1) bahwa perusahaan asing yang menjual produk mereka di Uni Eropa,
harus dipaksa untuk menyertakan komponen yang dibuat di blok tersebut.
“Semua produk industri yang dipasarkan di Eropa harus dipaksa untuk memiliki beberapa komponen Eropa,” kata Juergen Kerner, wakil ketua IG Metall, serikat pekerja yang juga terbesar di Eropa.
“Jika produsen mobil China atau Amerika ingin menjual mobil mereka ke Eropa, maka kita perlu memaksa mereka untuk merakit produk di Eropa dengan komponen Eropa,” tambahnya.
Kemampuan ekspor Jerman sedang mengalami beban berat, karena bersaing dalam secara ketat dengan China, biaya energi yang tinggi, dan ancaman pengenaan tarif dari Presiden AS Donald Trump yang akan merugikan perdagangan internasional.
Ekonomi Jerman, yang terbesar di UE, telah menyusut selama dua tahun berturut-turut.
Kerner menekankan bahwa untuk menghindari meningkatnya ketegangan dengan mitra dagang melalui pemberlakuan strategi konten lokal, maka moderasi harus menjadi kunci.
“Kami tidak menginginkan 100 persen komponen lokal di Eropa,” katanya. “Itu sepenuhnya salah. Kami hidup dari ekspor. Namun, nol persen juga salah.”
Saat Jerman bersiap untuk pemilihan umum pada 23 Februari, dan perdebatan imigrasi kembali mendominasi kampanye, ketua IG Metall Christiane Benner meminta para pemilih untuk fokus pada ekonomi.
“Tidak ada waktu untuk disia-siakan. Pemerintah Jerman berikutnya harus mengubah ekonomi,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa para pemilih perlu menghindari “kekuatan ekstremis yang tidak tertarik pada masa depan, tidak tertarik untuk membuat hidup lebih baik bagi masyarakat”.
“IG Metall memiliki 500 ribu anggota yang merupakan migran atau anak-anak migran. Dan mereka bukan satu-satunya yang takut dengan perkembangan politik di negara ini,” tambahnya. [ns/uh]
Forum