Serangan-serangan udara yang dilancarkan pemerintah Suriah di bagian barat laut negara itu, berhenti pada hari Jumat (2/8) setelah gencatan senjata berlangsung di sana. Tetapi penembakan di darat menewaskan sedikitnya satu orang di sebuah desa yang dikuasai pemerintah, di dekat kampung halaman Presiden Bashar al-Assad, kata aktivis oposisi dan media pemerintah.
Gencatan senjata bersyarat itu mulai berlaku Kamis tengah malam (1/8), sebut media pemerintah Suriah yang mengutip pejabat militer yang tidak disebutkan namanya.
Menurut berbagai laporan, pemberontak harus mundur 20 kilometer dari daerah-daerah demiliterisasi di sekitar kubu pertahanan yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata yang dicapai September lalu. Perjanjian itu runtuh sewaktu pasukan Assad pada April lalu melancarkan serangan terhadap Idlib, kubu pertahanan terakhir pemberontak di Suriah.
Kantor berita Suriah SANA menyebutkan pemberontak menembakkan lima roket ke arah desa di dekat kampung halaman Assad, Qardaha, menewaskan satu warga sipil dan mencederai tiga lainnya.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan Idlib dalam keadaan tenang pada hari Jumat karena pesawat-pesawat tempur tidak lagi terbang di atas provinsi tersebut. Observatory, yang memantau perang Suriah melalui jaringan aktivis di lapangan, juga menyatakan bahwa pasukan pemerintah melepaskan sekitar 50 tembakan artileri pada pagi hari ke arah desa-desa kekuasaan pemberontak di bagian utara Hama, provinsi di bagian tengah Suriah. [uh/lt]