Taliban telah menewaskan sedikitnya 14 tentara Afghanistan dan menyandera lebih dari 20 lainnya di Herat, provinsi di bagian barat Afghanistan yang berbatasan dengan Iran, demikian dikukuhkan para pejabat hari Jumat (7/12).
Secara terpisah, serangan udara kontra-Taliban di Uruzgan, provinsi di bagian tengah, menewaskan sedikitnya tujuh aparat keamanan Afghanistan.
Kekerasan terbaru ini bersamaan dengan keluarnya pernyataan Taliban yang membela dan berbangga atas pemerintahan Islamisnya selama lima tahun di Afghanistan. Pemerintahannya itu diakhiri 17 tahun silam melalui invasi militer pimpinan Amerika.
Seorang juru bicara pemerintah Herat, Jailani Farhad, memberi tahu VOA bahwa pemberontak menyerbu dan merebut markas Tentara Nasional Afghanistan (ANA) yang dijaga tentara di distrik Shinand.
Di antara para sandera terdapat tentara yang cedera, sebut Taliban dan para pejabat Afghanistan.
Taliban juga merilis video mengenai tentara yang diduga ditawan, meskipun otentisitas video itu belum dapat segera diverifikasi.
Para pejabat di Uruzgan menjelaskan bahwa serangan udara mematikan itu dilakukan untuk mencegah para pemberontak menduduki pusat distrik Chinartoo setelah ofensif Taliban pada pagi hari.
Jatuhnya korban dalam jumlah besar di medan pertempuran masih terus dialami pasukan keamanan Afghanistan dukungan Amerika. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengungkapkan bulan lalu bahwa pasukan keamanan pemerintah telah kehilangan hampir 29 ribu personel sejak 2015.
Washington baru-baru ini telah memperbarui upaya-upaya untuk mendorong penyelesaian melalui perundingan bagi perang selama 17 tahun dengan Taliban, dan telah melibatkan kelompok pemberontak itu dalam perundingan langsung. [uh]