Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan persekutuan militer itu tetap bertekad untuk memulihkan perdamaian di Afghanistan, meski pun korban perang meningkat dan penundaan perundingan perdamaian terjadi berulang kali.
“Bersama-sama kami mempertegas komitmen pada keamanan dan stabilitas jangka panjang Afghanistan,” demikian kata Stoltenberg kepada reporter, Rabu (5/12), setelah pertemuan NATO yang berlangsung selama dua hari di Brussels.
NATO telah memimpin dalam operasi keamanan internasional di Afghanistan 15 tahun yang lalu, tetapi seorang jenderal senior Amerika memperingatkan korban tewas sudah melampaui batas.
Letnan Jenderal Kenneth McKenzie, yang dinominasikan sebagai panglima pasukan Amerika dalam perang di Afghanistan, memberitahu Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa pasukan Afghanistan masih belum berhasil menetralisir Taliban.
Taliban adalah sebuah gerakan politik Islam fundamentalis aliran Suni, dan telah membuat kemajuan dalam tahun-tahun terakhir dan kini berkekuatan 60 ribu pasukan di Afghanistan. NATO memiliki 16 ribu pasukan disana, dan bertugas jadi penasihat dan membantu pasukan Afghanistan. [jm]