Serangan roket terhadap bekas pangkalan militer Amerika dekat Baghdad telah menewaskan paling sedikit 20 orang anggota kelompok oposisi Iran yang mengungsi ke Irak.
Beberapa anggota pasukan kemanan Irak juga tewas dalam serangan tersebut.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas rentetan tembakan maut Kamis (29/10) malam itu terhadap Organisasi Mujahedeen Rakyat, yang anggotanya dengan gigih menentang penguasa agama di Iran.
Mereka tinggal di apa yang telah dijuluki Kamp Hurriya, dekat bandara internasional Baghdad, sementara para pejabat PBB menentukan status pengungsi mereka dan mencari tempat permanen bagi mereka untuk tinggal.
Pihak berwenang Irak mengatakan paling sedikit 15 roket menghantam kamp itu.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengutuknya sebagai serangan brutal dan tidak berperikemanusiaan.
“Bagaimanapun keadaannya, dalam hal ini kami tetap bertekad untuk membantu Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PBB dalam pemindahan semua penduduk Kamp Hurriya ke lokasi yang permanen dan aman di luar Irak.”
Komisaris Tinggi menyebut serangan itu “tindakan yang paling keji” dan Sekjen Ban Ki-moon mengingatkan Irak akan tanggung jawabnya menyediakan keselamatan bagi penghuni kamp.
Sekalipun mendiang dictator Saddam Hussein menyambut baik anggota oposisi Iran itu datang ke Irak, pemerintah Irak yang sekarang sangat membenci kelompok itu dan menghendaki mereka keluar.[gp]