Pihak berwenang Somalia menyatakan serangan militan selama satu jam terhadap kompleks pengadilan utama di ibukota Somalia, Mogadishu, hari Minggu (14/4) menewaskan sedikitnya 22 orang.
Jumlah korban tewas itu, termasuk 9 orang penyerang, kemungkinan akan bertambah lagi, karena banyak keluarga korban langsung membawa pulang jenazah saudara mereka. Tentara Somalia merebut kembali kompleks gedung pengadilan di ibukota Mogadishu itu, hanya beberapa jam setelah pemberontak menyerbu tempat itu.
Para petugas medis Mogadishu mengatakan kepada VOA bahwa dua pengacara terkemuka yang baru-baru ini membela seorang korban perkosaan dan wartawan yang mewawancarai korban termasuk di antara korban tewas.
Sebelumnya, komandan pasukan keamanan di pengadilan mengatakan kepada VOA bahwa sedikitnya sembilan militan terlibat dalam serangan tersebut.
Menurut pihak berwenang, kawanan militan itu mengenakan seragam militer Somalia sewaktu mereka menyerbu gedung pengadilan utama dan mulai menembaki para petugas keamanan. Para saksi mata mengatakan mereka mendengar beberapa ledakan.
Beberapa jam kemudian, sebuah bom mobil meledak di dekat bandara di ibukota, kabarnya merusak sebuah mobil yang membawa beberapa warga Turki. Rincian mengenai kejadian tersebut masih belum jelas.
Al-Shabab, kelompok pemberontak Islamis terkait al-Qaida, mengaku bertanggungjawab atas serangan di kompleks pengadilan itu.
Jumlah korban tewas itu, termasuk 9 orang penyerang, kemungkinan akan bertambah lagi, karena banyak keluarga korban langsung membawa pulang jenazah saudara mereka. Tentara Somalia merebut kembali kompleks gedung pengadilan di ibukota Mogadishu itu, hanya beberapa jam setelah pemberontak menyerbu tempat itu.
Para petugas medis Mogadishu mengatakan kepada VOA bahwa dua pengacara terkemuka yang baru-baru ini membela seorang korban perkosaan dan wartawan yang mewawancarai korban termasuk di antara korban tewas.
Sebelumnya, komandan pasukan keamanan di pengadilan mengatakan kepada VOA bahwa sedikitnya sembilan militan terlibat dalam serangan tersebut.
Menurut pihak berwenang, kawanan militan itu mengenakan seragam militer Somalia sewaktu mereka menyerbu gedung pengadilan utama dan mulai menembaki para petugas keamanan. Para saksi mata mengatakan mereka mendengar beberapa ledakan.
Beberapa jam kemudian, sebuah bom mobil meledak di dekat bandara di ibukota, kabarnya merusak sebuah mobil yang membawa beberapa warga Turki. Rincian mengenai kejadian tersebut masih belum jelas.
Al-Shabab, kelompok pemberontak Islamis terkait al-Qaida, mengaku bertanggungjawab atas serangan di kompleks pengadilan itu.