Senegal telah memberi ijin gerakan pemberontak Libya untuk membuka kantor diplomatik di negara itu, salah satu dari segelintir negara Afrika yang mengakui pemberontakan itu.
Dalam pernyataan hari Sabtu, kantor Presiden Senegal Abdoulaye Wade mengatakan mengakui Dewan Transisi Nasional pemberontak sebagai perwakilan resmi Libya. Katanya dewan itu diijinkan untuk membuka kantor perwakilan di ibukota Senegal, Dakar.
Hari Jumat, Wade bertemu di Paris dengan delegasi dewan pemberontak Libya.
Awal bulan ini, Wade mengakui dewan itu sebagai oposisi politik yang sah di Libya.
Senegal adalah salah satu dari sedikit negara di Afrika yang mengakui pemberontak yang berbasis di Benghazi itu.
Pemimpin Libya Moammar Gadhafi sebelumnya adalah tokoh berpengaruh dalam politik Pan- Afrika selama 40 tahun lebih dan sebelumnya merupakan sekutu dekat Wade.
