Sekretaris Jenderal PBB, Rabu, memperingatkan "waktu tidak berpihak kepada kita" di Libya, dengan mengatakan konflik telah memasuki fase baru, dengan campur tangan asing mencapai "tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"PBB akan terus bekerja sama dengan para pihak untuk mencapai gencatan senjata dan melanjutkan proses politik," kata Antonio Guterres dalam pertemuan virtual tingkat tinggi Dewan Keamanan.
Ia mengatakan campur tangan eksternal termasuk pengiriman peralatan canggih dan tentara bayaran yang melanggar embargo senjata PBB pada Libya.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB, telah membuat kemajuan dalam membalas kembali serangan selama 14 bulan di Ibu Kota Libya, Tripoli, oleh komandan pemberontak Khalifa Haftar dari Tentara Nasional Libya (LNA) dan para kombatannya. GNA juga telah mengambil alih pangkalan udara dan dua kota strategis di barat laut.
Haftarmundur ke timur, ke kota pesisir Sirte, dalam kejaran GNA.
"Unit-unit GNA, dengan dukungan eksternal yang signifikan, terus maju ke arah timur, dan sekarang 25 kilometer di sebelah barat Sirte, setelah dua upaya sebelumnya untuk merebut kota itu," kata Guterres.
Ia mengatakan situasi di garis depan sebagian besar sepi selama sebulan terakhir. [my/pp]