Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingnya


Pengungsi Rohingya menerima bantuan bahan makanan dari titik distribusi di Kamp Pengungsi Kutupalong di Ukhia di distrik Cox's Bazar Bangladesh, 6 Maret 2025.
Pengungsi Rohingya menerima bantuan bahan makanan dari titik distribusi di Kamp Pengungsi Kutupalong di Ukhia di distrik Cox's Bazar Bangladesh, 6 Maret 2025.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres melihat langsung situasi lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya di Bangladesh sementara kekhawatiran meningkat terkait pemotongan bantuan yang serius di seluruh dunia, menyusul keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menutup operasional USAID.

Penasihat urusan luar negeri Bangladesh, Touhid Hossain, menyambut Guterres di bandara utama Dhaka pada Kamis. Kunjungan empat hari Guterres - yang kedua ke Bangladesh - dipandang penting setelah pengumuman kemungkinan pemotongan bantuan oleh Program Pangan Dunia (WFP) dan lembaga lainnya setelah penutupan USAID.

Pemerintah sementara Bangladesh - yang berkuasa Agustus lalu setelah demonstrasi massal menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina - berharap kunjungan tersebut akan meningkatkan upaya internasional untuk memobilisasi bantuan bagi para pengungsi Rohingya dan menarik perhatian global baru terhadap krisis mereka.

Sepucuk surat dari badan pangan PBB awal bulan ini mengatakan pemotongan jatah makanan mungkin diterapkan mulai bulan depan di Cox's Bazar, tempat puluhan kamp pengungsi Rohingya berada. WFP mengatakan jatah makanan dapat dikurangi menjadi $6 (Rp98 ribu), dari yang berlaku saat ini $12,50 (Rp205 ribu) per bulan - kecuali jika pendanaan yang memadai tersedia kembali.

Menurut Kun Li, juru bicara WFP, jika WFP tidak dapat memperoleh pendanaan yang cukup - $81 juta (Rp1,3 triliun) untuk mempertahankan operasi hingga akhir tahun, termasuk $15 juta (Rp 246 miliar) yang dibutuhkan untuk April - maka tidak ada pilihan selain mengurangi jatah mulai April.

Menjelang kunjungan Guterres, Amnesty International mendesak masyarakat internasional untuk segera bergerak maju dan memberikan dukungan yang diperlukan guna menghindari dampak yang menghancurkan bagi para pengungsi Rohingya di Bangladesh.

“Kekurangan dana hanya akan memperburuk kekurangan pasokan dan layanan penting yang sudah ada di kamp-kamp tersebut,” kata Smriti Singh, direktur Amnesty International untuk wilayah Asia Selatan.

“Komunitas Rohingya di Cox's Bazaar tidak punya banyak pilihan selain bergantung pada bantuan WFP," kata Singh. Ia menambahkan bahwa pemerintah Bangladesh melarang para pengungsi meninggalkan kamp dan mencari pekerjaan.

Guterres dan pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, akan mengunjungi distrik Cox's Bazar pada Jumat. Pada Sabtu, keduanya akan mengadakan pembicaraan di kantor Yunus di Dhaka, ibu kota negara tersebut, dan setelah itu berbicara bersama dengan para jurnalis.

Pemerintah sementara Bangladesh mengatakan bahwa dihentikannya bantuan USAID akan menghentikan proyek-proyek lain di negara tersebut, tetapi pendanaan untuk pengungsi Rohingya akan terus mengalir.

AS telah menjadi donor utama bagi Bangladesh untuk pengungsi Rohingya, dengan menyediakan bantuan pangan dan gizi darurat bagi PBB. AS biasanya menyediakan hampir setengah dari dana bantuan yang dihabiskan untuk tanggap kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh, di mana dana disediakan sekitar $300 juta (Rp4,9 triliun) pada 2024.

Ratusan ribu warga Rohingya telah tinggal di Bangladesh selama beberapa dekade dan sekitar 70 ribu orang menyeberangi perbatasan dari Myanmar pada 2024. Dalam pertempuran dengan junta militer, pasukan oposisi yang dikenal sebagai Tentara Arakan secara efektif mengambil alih negara bagian Rakhine, tempat warga Rohingya mengungsi dan berlindung di Bangladesh.

Bangladesh mengatakan pemulangan para pengungsi ke Myanmar, yang dituduh pengadilan internasional tetlah melakukan genosida terhadap Rohingya, adalah solusi utama dari krisis tersebut. Tetapi kerumitan dalam verifikasi dan masalah diplomatik dan politik lainnya telah membuat masa depan bagi para pengungsi kian suram. [ns/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG