Tautan-tautan Akses

Malaysia Tolak 2 Kapal yang Membawa Hampir 300 Pengungsi Rohingya


Foto yang dirilis oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia pada Sabtu, 4 Januari 2025 tampak kapal yang membawa pengungsi Rohingya mencoba memasuki Malaysia di timur laut Pulau Langkawi. (Foto: MMEA via AP)
This undated photo released by Malaysian Maritime Enforcement Agency on Jan. 4, 2025, shows a boat with Rohingya refugees attempting to enter the country on the northeastern resort island of Langkawi, Malaysia. (MMEA via AP)

Sebelumnya, sebuah kapal berisi 196 pengungsi Rohingya mendarat di sebuah pantai di timur laut Pulau Langkawi.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan pada Sabtu (4/1) bahwa pihaknya telah menolak dua kapal yang membawa hampir 300 orang yang diyakini sebagai pengungsi Muslim Rohingya yang ditemukan memasuki negara tersebut secara ilegal.

Badan Penegakan Maritim Malaysia mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi bahwa dua kapal lagi berusaha memasuki negara itu setelah satu kapal berisi 196 orang Rohingya mendarat pada Jumat (3/1) pagi di sebuah pantai di Langkawai, pulau resor di timur laut Malaysia. Mereka semua ditahan oleh pihak berwenang.

Badan tersebut mengatakan pihak berwenang telah mendeteksi dua kapal lainnya pada Jumat malam di lepas pantai Langkawi. Badan itu menambahkan bahwa orang-orang di dua kapal tersebut, yang juga diyakini sebagai warga Rohingya, dilaporkan mengalami kelelahan dan kekurangan persediaan makanan serta air.

Kepala Badan Penegakan Maritim Mohamad Rosli Abdullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bantuan telah diberikan kepada kedua kapal tersebut, termasuk persediaan makanan dan air minum. Kemudian, mereka dikawal ke luar negeri untuk melanjutkan perjalanan. Tidak disebutkan ke mana tujuan perahu-perahu itu, dan tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan.

Tidak ada perincian mengenai dari mana mereka berasal. Namun, banyak orang Rohingya yang tinggal di kamp pengungsi di Bangladesh telah dibujuk oleh para penyelundup manusia untuk pergi mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.

Bangladesh menampung lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan etnis dan agama di Myanmar. Malaysia adalah tujuan populer, karena populasi Muslim Melayu yang dominan.

Banyak warga Rohingya yang melarikan diri dari operasi pemberantasan pemberontakan brutal pada 2017 oleh pasukan keamanan Myanmar, yang dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan massal.

Meskipun Malaysia pernah menerima warga Rohingya di masa lalu atas dasar kemanusiaan, negara tersebut telah berusaha membatasi jumlah pengungsi. Malaysia khawatir akan gelombang besar pengungsi yang datang dengan kapal.

Hingga akhir November, terdapat sekitar 111.410 pengungsi dan pencari suaka Rohingya yang terdaftar di Komisaris Tinggi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Malaysia. Jumlah ini mencakup sekitar 58 persen dari total populasi pengungsi di Malaysia. [ft/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG