Ke-113 anak-anak Haiti mendapat sambutan meriah di bandara Charles de Gaulle di luar Paris, ketika Menteri Luar Negeri Perancis Michele Alliot-Marie menyambut kedatangan mereka. Sejumlah dokter dan psikiater juga berada disana.
Anak-anak tersebut ditemani oleh orang tua Perancis mereka yang baru, banyak diantaranya telah menunggu berbulan-bulan agar permohonan adopsi mereka disetujui oleh pemerintah Haiti.
Seorang ibu Perancis, Pascal, mencium anak Haitinya sambil memberitahu radio Perancis bahwa ia telah menunggu dua tahun untuk mengadopsinya.
Gempa bumi di Haiti bulan Januari memperlambat proses adopsi, karena banyak dokumen yang diperlukan terkubur reruntuhan.
Pihak berwenang Haiti juga mengkhawatirkan terjadinya perdagangan manusia, terutama setelah sejumlah misionaris Amerika mencoba membawa 33 anak Haiti ke luar negeri tahun ini, dengan mengklaim mereka yatim piatu, padahal anak-anak itu punya keluarga.
Dalam kasus ini juga, sebagian anak-anak masih memiliki orang tua di Haiti. Itu sebabnya mantan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner bergerak perlahan dalam menyelesaikan kasus-kasus adopsi, karena khawatir adanya kemungkinan perdagangan manusia.
Tetapi Menteri Luar Negeri yang baru Alliot-Marie sejak itu mempercepat proses tersebut, dan mendapat pujian dari kelompok adopsi anak SOS Haiti.
Presiden kelompok tersebut Emmanuelle Guerry mengatakan kepada media Perancis bahwa pergantian menteri luar negeri telah memungkinkan adopsi-adopsi itu. Tetapi para pakar lain mengecam adopsi yang dipercepat itu, karena katanya bertentangan dengan kepentingan anak-anak dan orang tua adopsi mereka.
Sekelompok anak-anak Haiti lainnya akan tiba di Paris akhir minggu ini.