Pesawat yang membawa Raja Norwegia Harald V meninggalkan Malaysia pada Minggu (3/3), sehari setelah operasi pemasangan implan alat pacu jantung.
Pihak Kerajaan Norwegia, Selasa (27/2), mengatakan raja tertua di Eropa yang masih berkuasa itu dirawat di rumah sakit karena infeksi saat liburan pribadi di pulau resor utara Langkawi.
Piak kerajaan menambahkan bahwa Raja Harald V menjalani operasi di RS Sultanah Maliha pada Sabtu (2/3) untuk menanam alat pacu jantung sementara karena detak jantungnya yang rendah.
Media-media Norwegia mengatakan Harald melakukan perjalanan ke Malaysia bersama istrinya, Ratu Sonja, untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-87.
Pesawat evakuasi medis yang dioperasikan oleh Scandinavian Airlines, yang lepas landas dari Oslo pada Kamis (29/2), tiba di Langkawi pada Jumat (1/3). Pesawat Boeing 737-700 tersebut sebelumnya telah digunakan sebagai ambulans terbang.
Menurut Flightradar24, pesawat yang sama berangkat dari Langkawi pada Minggu menuju Sharjah di Uni Emirat Arab, dan dari sana dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Norwegia.
Pihak kerajaan Norwegia mengkonfirmasi pada Minggu bahwa sang raja telah meninggalkan Malaysia dan pesawat tersebut diperkirakan akan tiba di Oslo pada Senin (4/3) pagi.
"Setibanya di Norwegia, Yang Mulia akan dirawat di rumah sakit Rikshospitalet (Oslo)," kata istana kerajaan.
Mereka menambahkan bahwa Harald akan tetap menjalani cuti sakit selama dua minggu ke depan, dan Putra Mahkota Haakon akan mengambil alih tugas-tugas raja.
Menurut kantor berita Norwegia, NTB, yang mengutip informasi dari Perdana Menteri Jonas Gahr Støre, transportasi raja kembali ke Norwegia akan menelan biaya sekitar 2 juta kroner Norwegia atau sekitar 2,98 miliar rupiah, yang akan dibiayai dari anggaran pertahanan.
Tak Berniat Turun Takhta
Beberapa tahun terakhir ini kondisi kesehatan Raja Norwegia yang sudah sepuh ini memburuk, dan telah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Harald, yang terlihat menggunakan kruk, menjalani operasi untuk mengganti katup jantung pada Oktober 2020 setelah dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas.
Tidak seperti sepupu keduanya, Ratu Margrethe II dari Denmark, yang mengundurkan diri pada awal tahun ini, Harald telah berulang kali mengatakan tidak berencana untuk turun takhta.
Tugas Harald sebagai kepala negara Norwegia hanya bersifat seremonial dan ia tidak memiliki kekuasaan politik. Dia naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Olav, pada 1991. [em/jm]
Forum