NATO mengatakan Rusia secara signifikan meningkatkan jumlah pasukannya di perbatasan dengan Ukraina dalam beberapa hari terakhir, sehingga jumlahnya mencapai sekitar 20 ribu. Penambahan itu mencakup pasukan khusus, infantri, tank dan pesawat udara.
Seorang pejabat NATO mengeluarkan pernyataan itu di Washington, Selasa (5/8). Sementara itu, secara terpisah, seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika mengatakan kepada VOA, Rusia telah mengalihkan lebih banyak peralatan perang ke perbatasan itu, termasuk tank dan peluncur roket.
Seorang jurubicara Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Andriy Lysenko, mengatakan, Selasa, Rusia telah mengerahkan 45.000 tentara ke perbatasan bersama sejumlah tank, artileri, peluncur roket ganda dan pesawat udara.
Lysenko mengatakan, tiga tentara Ukraina tewas dan 46 lainnya terluka dalam pertempuran dengan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur selam 24 jam terakhir. Ia juga mengatakan, pasukan Rusia melakukan serangan lintas perbatasan dengan menembakkan artileri dan roket Grad ke posisi-posisi Ukraina selama beberapa jam hari Senin.
Hari Senin, Lysenko mengatakan, persiapan sedang berlangsung untuk mengambil alih kota Donetsk, kota terbesar dari dua kota yang masih menjadi kubu pertahanan utama separatis yang tersisa di Ukraina timur.
Sementara itu, Human Rights Watch, sebuah kelompok HAM yang berbasis di Amerika, mengeluarkan sebuah pernyataan, Selasa, yang mengatakan serangan-serangan pemberontak terhadap personel dan fasilitas medis telah menyulitkan warga sipil mendapatkan layanan medis. Kelompok itu mengatakan, pasukan separatis mencuri dan menghancurkan peralatan medis dan perabotan rumah sakit lainnya, membajak ambulan dan menggunakan kendaraan itu untuk mengangkut para pejuang mereka.