Didukung sejumlah kapal, helikopter dan pesawat tanpa awak, tim SAR Rusia hari Minggu (25/12) menggalakkan upaya pencarian 92 korban kecelakaan pesawat militer, yang jatuh di Laut Hitam beberapa saat setelah lepas landas. Tim penyelidik mengatakan sedang mengkaji setiap kemungkinan penyebab kecelakaan itu, termasuk serangan teror.
Seluruh penumpang yang berjumlah 84 orang dan delapan awak pesawat militer Tu-154 diyakini meninggal ketika mengalami kecelakaan dua menit setelah lepas landas pada jam 5.25 pagi waktu setempat dari kota peristirahatan Sochi. Para penumpang itu mencakup puluhan anggota paduan suara terkenal Rusia.
Lebih dari 3.000 anggota tim SAR yang berada pada 32 kapal – termasuk 100 penyelam – terbang dari Rusia menuju lokasi jatuhnya pesawat di Laut Hitam dan di sepanjang pantai, demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. Sejumlah helikopter, pesawat tanpa awak dan pesawat tanpa awak di bawah laut digunakan untuk membantu menemukan mayat korban dan puing-puing reruntuhan pesawat. Lampu-lampu sorot dengan kekuatan yang sangat besar juga dibawa ke lokasi sehingga operasi pencarian bisa tetap dilanjutkan pada malam hari.
Tim SAR telah menemukan puing-puing pesawat sekitar 1,5 kilometer dari lepas pantai. Hingga Minggu malam ini (25/12), tim SAR telah menemukan 11 mayat, dan Menteri Urusan Transportasi Rusia Maxim Sokolov mengatakan mereka juga telah menemukan sejumlah bagian mayat.
Ditanya wartawan apakah mungkin serangan teror menjadi penyebab kecelakan itu, Sokolov mengatakan tim penyelidik sedang mengkaji setiap kemungkinan. Beberapa pakar mengatakan ada faktor-faktor yang menunjukkan kemungkinan serangan teror, antara lain kegagalan awak pesawat melaporkan adanya kerusakan pesawat dan fakta bahwa puing-puing pesawat ditemukan tersebar dalam wilayah yang sangat luas.
Pesawat itu membawa kelompok paduan suara Kementerian Pertahanan – the Alexandrov Ensemble – yang sedianya mengadakan pertunjukan pada konser Tahun Baru di pangkalan udara Hemeimeem di propinsi Latakia, Suriah. Ada pula sembilan wartawan dan seorang dokter Rusia yang terkenal karena keberaniannya bekerja di medan tempur.
Presiden Vladimir Putin telah menyatakan hari Senin sebagai hari berkabung nasional. “Kita akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat ini dan melakukan apapun untuk mendukung keluarga korban”, ujar Putin. [em]