Hampir 114.000 pengungsi Suriah telah dipulangkan tahun ini, kata militer Rusia hari Selasa (11/12), sebagian kecil dari perkiraan 6 juta pengungsi yang melarikan diri sejak awal konflik Suriah.
Pejabat militer Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan, lebih dari 177.000 pengungsi di dalam negeri juga telah kembali ke rumah mereka pada tahun 2018. Dia menambahkan, pemulangan itu menunjukkan bahwa "perang sudah berakhir dan pemulihan negara itu berlangsung dengan kecepatan penuh."
Rusia, yang melancarkan kampanye militer untuk mendukung Presiden Suriah Bashar Assad, mendorong pemulangan para pengungsi itu. Negara-negara Barat mengatakan, terlalu dini untuk mendorong mereka pulang.
Konflik di Suriah yang dimulai dengan protes damai terhadap Assad pada tahun 2011, telah menyebabkan setengah dari 23 juta penduduk Suriah mengungsi, termasuk sekitar 5,6 juta pengungsi yang tinggal di negara-negara lain.
Mizintsev juga mengecam Amerika karena gagal mengirim bantuan ke sebuah kamp di daerah gurun untuk pengungsi Suriah di Tanf di Suriah selatan, dekat perbatasan Yordania dan Irak.
"Ini adalah, ketidakadilan dan horor bagi rakyat Suriah yang diciptakan oleh AS," kata Mizintsev." Amerika secara ilegal telah menduduki wilayah itu, sehingga bertanggung jawab penuh atas kondisi di kamp."
Pemerintah Suriah dan Rusia menyalahkan pasukan AS yang ditempatkan di dekat kamp Rukban, dekat perbatasan dengan Yordania, karena gagal menjamin keamanan pengiriman bantuan. -- tuduhan yang dibantah AS. Yordania menutup perbatasan karena masalah keamanan.
PBB dan organisasi Bulan Sabit Merah Arab Suriah, bulan lalu, mengatur pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan untuk Rukban, dan Mizintsev mengatakan, Rusia dan Suriah akan mendukung konvoi bantuan lain ke kamp. (ps/ab)