Lebih dari 500 mayat digali dari salah satu kuburan massal terbesar di kota Raqqa, Suriah, yang pernah menjadi ibukota de facto kelompok teror ISIS.
Sebuah tim lokal yang terdiri dari mereka yang pertama kali tiba di lokasi ketika berbagai pembantaian terjadi, melakukan penggalian kuburan massal di dan sekitar Raqqa, sejak ISIS dinyatakan kalah di kota itu pada Oktober 2017.
Selama berada di bawah kekuasaan brutal ISIS antara tahun 2014 – 2017, ISIS melakukan eksekusi massal penduduk lokal yang menentang atau tidak mematuhi ideologi ekstremisnya.
Sejumlah pakar mengatakan lebih dari 1.500 mayat diyakini telah dimakamkan di tempat pemakaman massal Panorama, yang diambil dari nama bundaran dimana kuburan massal itu ditemukan.
Kelompok-kelompok HAM menuntut agar mayat atau bukti-bukti yang ditemukan dalam kuburan massal itu disimpan sebagai alat bukti dalam pengadilan kejahatan perang yang kemungkinan besar akan dibentuk. [em]