Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio, Senin (10/3) mengatakan pemerintahan Trump telah menyelesaikan pembersihan program-program Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang telah berusia enam dekade, dan mengatakan ia akan memindahkan 18 persen program bantuan dan pembangunan yang masih tersisa di bawah Departemen Luar Negeri.
Rubio menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah postingan di X. Ini menandai salah satu dari beberapa komentar publiknya yang relatif jarang tentang apa yang telah menjadi pergeseran bersejarah dari bantuan dan pembangunan luar negeri AS. Langkah ini dieksekusi oleh orang-orang yang ditunjuk oleh Trump di Departemen Luar Negeri dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk.
Rubio dalam postingan tersebut berterima kasih kepada DOGE dan “staf yang telah bekerja keras tidak kenal lelah untuk mencapai reformasi yang sudah lama tertunda dan bersejarah” dalam bantuan luar negeri.
Presiden Donald Trump pada 20 Januari mengeluarkan instruksi presiden yang mengarahkan pembekuan dana bantuan luar negeri dan peninjauan ulang terhadap semua bantuan dan pekerjaan pembangunan Amerika Serikat di luar negeri yang bernilai puluhan miliar dolar. Trump menuduh bahwa banyak bantuan luar negeri yang boros dan mengedepankan agenda liberal.
Unggahan Rubio di media sosial pada hari Senin mengatakan bahwa peninjauan tersebut kini “secara resmi berakhir,” dengan sekitar 5.200 dari 6.200 program USAID dihapuskan.
Program-program tersebut “menghabiskan puluhan miliar dolar dengan cara-cara yang tidak mengutamakan (dan dalam beberapa kasus bahkan merugikan), kepentingan nasional Amerika Serikat,” tulis Rubio.
“Setelah berkonsultasi dengan Kongres, kita bermaksud agar sisa 18 persen program yang kita pertahankan ... dikelola secara lebih efektif di bawah Departemen Luar Negeri,” ujarnya. Anggota Kongres dari Partai Demokrat dan yang lainnya menyebut penutupan program-program yang didanai Kongres sebagai tindakan ilegal, dan mengatakan bahwa langkah seperti itu membutuhkan persetujuan Kongres.
Departemen Luar Negeri dalam salah satu dari beberapa tuntutan hukum yang sedang dihadapi terkait penutupan USAID mengatakan bahwa pada awal bulan ini, penutupan tersebut telah menghentikan lebih dari 90 persen program-program USAID. Rubio tidak memberikan penjelasan mengapa jumlahnya lebih rendah, dan tidak ada rincian tentang program apa saja yang dihentikan atau bagaimana Departemen Luar Negeri akan mengelolanya.
Pembubaran USAID yang terjadi setelah instruksi Trump itu menjungkirbalikkan kebijakan selama puluhan tahun bahwa bantuan kemanusiaan dan pembangunan di luar negeri memajukan keamanan nasional Amerika Serikat dengan menstabilkan wilayah dan ekonomi, memperkuat aliansi dan membangun niat baik.
Dalam beberapa minggu setelah instruksi Trump, salah seorang yang ditunjuknya dan anggota tim transisi, Pete Marocco, dan Musk menarik staf USAID di seluruh dunia dari pekerjaan mereka melalui cuti paksa dan pemecatan, segera menghentikan pembayaran USAID, serta mengakhiri kontrak bantuan dan pembangunan yang jumlahnya mencapai ribuan.
Kontraktor dan staf yang menjalankan berbagai upaya mulai dari pengendalian epidemi, pencegahan kelaparan, hingga pelatihan pekerjaan dan demokrasi berhenti bekerja. Kelompok-kelompok bantuan dan mitra-mitra USAID lainnya memberhentikan puluhan ribu pekerja di Amerika Serikat dan luar negeri.
Tuntutan hukum yang diajukan oleh beberapa kelompok nirlaba dan bisnis yang telah bermitra dengan USAID mengatakan bahwa pemutusan kontrak berbentuk surat itu telah menghilangkan program-program yang menurut Rubio ingin diselamatkan, melanggar ketentuan kontrak, serta membebani kelompok-kelompok bantuan dan bisnis dengan miliaran dolar.
Penutupan ini menyebabkan banyak staf dan kontraktor USAID serta keluarga mereka masih berada di luar negeri, banyak di antaranya yang masih menunggu gaji yang tertunda dari Amerika Serikat dan biaya perjalanan pulang. [my/lt]
Forum