Tautan-tautan Akses

Rombongan Migran Picu Keprihatinan di Amerika


Para migran dari Amerika Tengah beristirahat di kota Matias Romero, Oaxaca, Meksiko dalam perjalan untuk mencoba memasuki AS, Selasa (3/4).
Para migran dari Amerika Tengah beristirahat di kota Matias Romero, Oaxaca, Meksiko dalam perjalan untuk mencoba memasuki AS, Selasa (3/4).

Kafilah migran Amerika Tengah yang menimbulkan kemarahan Presiden Amerika Donald Trump kini ditahan di sebuah lapangan olahraga di Meksiko selatan tanpa tanda-tanda akan mencapai perbatasan Meksiko-Amerika, meskipun Trump hari Selasa (3/4) kembali memasang cuitan ancaman terhadap Meksiko.

“Kafilah besar orang dari Honduras, yang kini melintasi Meksiko dan menuju ke perbatasan kita yang “lemah hukum,” sebaiknya dihentikan sebelum sampai di sini,” cuit Trump.

“NAFTA yang sapi perahan ikut bermain begitu pula bantuan asing pada Honduras dan negara-negara yang membiarkan hal ini terjadi,” tambahnya.

Kafilah migran yang semula mencapai 1.150 orang atau lebih itu beberapa hari lalu sebenarnya berhenti di kota Matias Romero, di bagian selatan negara bagian Oaxaca, Meksiko.

Kelompok yang umumnya terdiri dari warga Honduras itu dan berjalan di sepanjang sisi jalan dan jalur kereta api itu, hari Selasa menyiapkan sarapan pagi dengan makanan yang disumbangkan pada mereka.

Sejumlah pejabat imigrasi Meksiko memberi saran untuk mengisi visa kemanusiaan atau visa transit sementara di Meksiko.

Ratusan orang keluar dari kelompok itu hari Minggu (1/4), naik kereta api barang ke utara, dengan harapan bisa masuk ke Amerika. Tetapi lainnya tampaknya tidak akan bergerak lagi hingga hari Rabu (4/4) atau Kamis (5/4), dan mereka mungkin akan naik bis menuju perhentian terakhir kelompok itu, yaitu symposium hak-hak migran di negara bagian Puebla.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump hari Selasa (3/4) mengatakan ia berencana mengirim pasukan militer untuk menjaga perbatasan Amerika-Meksiko guna mencegah masuknya imigran ilegal ke Amerika.

Berbicara dalam jamuan makan siang dengan pemimpin negara-negara Baltik di Gedung Putih, Trump mengatakan setelah berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Jim Mattis, “kami akan melakukan sesuatu secara militer, hingga kami bisa membangun tembok dan memiliki keamanan yang layak. Kami akan menjaga perbatasan kami dengan militer. Ini langkah besar.”

Belum ada indikasi berapa besar kontingen militer yang direncanakan Trump akan dikirim ke perbatasan, dimana atau seberapa cepat. [em/al]

XS
SM
MD
LG