Polisi di Kashmir India menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan penduduk desa yang memprotes apa yang mereka katakan sebagai pembunuhan terhadap tiga pria warga muslim oleh tentara India.
Para demonstran itu berkumpul Sabtu di jalan-jalan desa Nadihal, dengan meneriakkan “Kami ingin kemerdekaan” dan “Adili para pembunuh”. Sedikitnya delapan orang terluka dalam bentrokan yang terjadi antara pasukan kemanan dan para demonstran.
Jumat kemarin, polisi menggali mayat ketiga pria tersebut setelah pejabat tertinggi pemerintah Kashmir India, Omar Abdullah, memerintahkan investigasi cepat atas kematian mereka.
Tentara India menyatakan telah berhasil menggagalkan infiltrasi dengan membunuh ketiga militan itu dalam bentrokan bersenjata 30 April dekat perbatasan dengan Pakistan. Tetapi tidak lama sesudah insiden itu, penduduk Nadihal melihat foto-foto dan mengidentifikasi yang mati tersebut adalah para pria muda yang sebelumnya telah hilang dari desa mereka .
Militer India telah memerintahkan investigasi internal di kalangan mereka atas kasus pembunuhan tersebut.
