Ribuan orang berbaris, pada Kamis (18/5), di Buenos Aires, menuntut lebih banyak bantuan pemerintah, kenaikan gaji, pekerjaan, dan diakhirinya langkah-langkah penyesuaian ekonomi pemerintah.
Untuk pertama kalinya, kelompok sosial akar rumput yang bersimpati kepada pemerintah bergabung dengan kelompok kiri untuk berunjuk rasa.
Mayoritas pengunjuk rasa adalah anggota organisasi yang menerima bantuan bulanan dari pemerintah sekitar 40.000 peso atau $160. Namun pengunjuk rasa mencatat tunjangan itu bahkan tidak sampai setengah dari gaji minimum.
Inflasi menjadi masalah di seluruh dunia tetapi Argentina berada di urutan kedua dalam daftar Bank Dunia untuk negara-negara dengan inflasi pangan tertinggi.
Pekan lalu, badan statistik INDEC milik negara Argentina mengatakan, inflasi harga pangan dalam setahun yang berakhir April adalah 115 persen. Angkat tersebut hanya berada di bawah Lebanon yang mencatat inflasi sebesar 352 persen.
Kini, banyak orang di Argentina mengesampingkan membayar tagihan sampai akhir bulan. Mereka mengutamakan masalah yang lebih mendasar yaitu memperoleh makanan yang cukup.
Pemerintahan Presiden Alberto Fernández berjuang untuk memperlambat laju inflasi negara yang melonjak. Harga konsumen di Argentina melonjak 8,4 persen pada April dari bulan sebelumnya, sementara harga pangan naik 10,1 persen, kata INDEC pekan lalu. [ps/jm]
Forum