Para pesaing petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal diam-diam mulai melihat beberapa celah kelemahan permainan Nadal di lapangan tanah liat, sementara petenis Spanyol ini mengincar gelar kesembilan di Roland Garros, yang akan dimulai hari Minggu (25/5).
Raja lapangan tanah liat Nadal telah mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan di lapangan favoritnya menjelang turnamen Perancis Terbuka untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Rekannya petenis Spanyol David Ferrer, finalis Roland Garros tahun lalu, mengejutkannya di turnamen Monte Carlo, kemudian Nadal juga dikalahkan rekan senegaranya Nicolas Almagro di Barcelona Terbuka, dan terakhir Nadal harus mengakui keunggulan petenis Serbia Novak Djokovic dalam final Italia Terbuka akhir pekan lalu.
Bahkan gelarnya yang ke-44 di lapangan tanah liat pada turnamen Madrid Terbuka, awal bulan ini, juga tidak benar-benar meyakinkan karena ia ketinggalan satu set di final dari pemain Jepang Kei Nishikori, sebelum Nishikori akhirnya tidak meneruskan pertandingan (walk-out) karena mengalami cedera punggung .
Namun, Roland Garros tetap menjadi benteng bagi Nadal di mana ia telah menderita hanya satu kekalahan sejak memenangkan gelar pada debutnya di tahun 2005. Petenis Swedia Robin Soderling adalah satu-satunya orang yang berhasil mengalahkan Nadal di sana, dan rekornya yang 59-1 sangat menakjubkan .
Djokovic hampir mengalahkannya tahun lalu dalam semifinal lima set yang berlangsung empat setengah jam. Bagaimanapun, Nadal sekarang tampak lebih rentan terhadap tipe permainan agresif seperti Djokovic, juara Australia Terbuka Stanislas Wawrinka, dan juga petenis Inggris Andy Murray.
Namun, Nadal masih tetap menjadi favorit pasar taruhan untuk meraih gelarnya yang ke-9 di Paris.
"Saya merasa merasa lebih baik dan lebih baik secara fisik, bahkan lebih baik dari tahun lalu," ujar Nadal yang tahun ini tidak terganggu oleh cedera lutut yang memaksanya istirahat berbulan-bulan tahun lalu.
Petenis no-2 dunia Djokovic, yang makin mendekati Nadal dalam poin peringkat ATP, juga merasa dalam kondisi sehat setelah mengalami cedera pergelangan tangan yang memaksanya absen dalam turnamen Madrid awal bulan ini.
"Memenangkan final turnamen grand slam di lapangan tanah liat dengan (harus mengalahkan) Rafa, jelas merupakan tantangan yang sulit," aku Djokovic yang tengah berusaha melengkapi karir grand slamnya di Roland Garros.
Sementara, juara grand slam 17 kali Roger Federer, akan tiba di Paris setelah awal bulan ini menemani isterinya yang melahirkan bayi kembar laki-laki, kelahiran kembar yang kedua setelah sebelumnya Mirka Federer juga melahirkan bayi kembar perempuan lima tahun lalu.
Federer yang memenangkan gelar Perancis Terbuka pada tahun 2009, telah menunjukkan permainan yang cukup menakjubkan tahun ini, membungkam para pengamat yang menilai Federer sudah saatnya untuk pensiun. Federer mengalahkan Djokovic di Dubai dan Monte Carlo, dan juga menyingkirkan Andy Murray di Australia Terbuka.
Federer yakin tahun ini dia bisa mencapai posisi lebih baik dibandingkan tahun lalu yang kandas di perempat final setelah dikalahkan petenis tuan rumah Jo-Wilfried Tsonga.
(Reuters).
Raja lapangan tanah liat Nadal telah mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan di lapangan favoritnya menjelang turnamen Perancis Terbuka untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Rekannya petenis Spanyol David Ferrer, finalis Roland Garros tahun lalu, mengejutkannya di turnamen Monte Carlo, kemudian Nadal juga dikalahkan rekan senegaranya Nicolas Almagro di Barcelona Terbuka, dan terakhir Nadal harus mengakui keunggulan petenis Serbia Novak Djokovic dalam final Italia Terbuka akhir pekan lalu.
Bahkan gelarnya yang ke-44 di lapangan tanah liat pada turnamen Madrid Terbuka, awal bulan ini, juga tidak benar-benar meyakinkan karena ia ketinggalan satu set di final dari pemain Jepang Kei Nishikori, sebelum Nishikori akhirnya tidak meneruskan pertandingan (walk-out) karena mengalami cedera punggung .
Namun, Roland Garros tetap menjadi benteng bagi Nadal di mana ia telah menderita hanya satu kekalahan sejak memenangkan gelar pada debutnya di tahun 2005. Petenis Swedia Robin Soderling adalah satu-satunya orang yang berhasil mengalahkan Nadal di sana, dan rekornya yang 59-1 sangat menakjubkan .
Djokovic hampir mengalahkannya tahun lalu dalam semifinal lima set yang berlangsung empat setengah jam. Bagaimanapun, Nadal sekarang tampak lebih rentan terhadap tipe permainan agresif seperti Djokovic, juara Australia Terbuka Stanislas Wawrinka, dan juga petenis Inggris Andy Murray.
Namun, Nadal masih tetap menjadi favorit pasar taruhan untuk meraih gelarnya yang ke-9 di Paris.
"Saya merasa merasa lebih baik dan lebih baik secara fisik, bahkan lebih baik dari tahun lalu," ujar Nadal yang tahun ini tidak terganggu oleh cedera lutut yang memaksanya istirahat berbulan-bulan tahun lalu.
Petenis no-2 dunia Djokovic, yang makin mendekati Nadal dalam poin peringkat ATP, juga merasa dalam kondisi sehat setelah mengalami cedera pergelangan tangan yang memaksanya absen dalam turnamen Madrid awal bulan ini.
"Memenangkan final turnamen grand slam di lapangan tanah liat dengan (harus mengalahkan) Rafa, jelas merupakan tantangan yang sulit," aku Djokovic yang tengah berusaha melengkapi karir grand slamnya di Roland Garros.
Sementara, juara grand slam 17 kali Roger Federer, akan tiba di Paris setelah awal bulan ini menemani isterinya yang melahirkan bayi kembar laki-laki, kelahiran kembar yang kedua setelah sebelumnya Mirka Federer juga melahirkan bayi kembar perempuan lima tahun lalu.
Federer yang memenangkan gelar Perancis Terbuka pada tahun 2009, telah menunjukkan permainan yang cukup menakjubkan tahun ini, membungkam para pengamat yang menilai Federer sudah saatnya untuk pensiun. Federer mengalahkan Djokovic di Dubai dan Monte Carlo, dan juga menyingkirkan Andy Murray di Australia Terbuka.
Federer yakin tahun ini dia bisa mencapai posisi lebih baik dibandingkan tahun lalu yang kandas di perempat final setelah dikalahkan petenis tuan rumah Jo-Wilfried Tsonga.
(Reuters).