Tautan-tautan Akses

Putusan Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Picu Keresahan Dunia


Warga Palestina dihalangi masuk di satu sisi Mesjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 29 Agustus 2017.
Warga Palestina dihalangi masuk di satu sisi Mesjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 29 Agustus 2017.

Masyarakat internasional dengan cepat menanggapi pengumuman Presiden Donald Trump bahwa Amerika akan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah yang diambil Trump ini dapatmemicu kembali kekerasan Israel-Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Rabu (6/12) menyerukan masyarakat agar bersikap tenang dan menahan diri. “Sejak hari pertama sebagai Sekjen PBB saya selalu menentang langkah sepihak yang mengancam prospek perdamaian Israel-Palestina,” kata Guterres kepada wartawan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pengumuman Trump mengenai Yerusalem merupakan pernyataan penarikan diri dari peran yang dipegang Amerika dalam proses perdamaian.

Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel mengecam keputusan Trump itu. Pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan keputusan Trump itu melanggar resolusi internasional mengenai status Yerusalem.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut gembira keputusan itu. “Kami sangat berterima kasih atas keputusan yang adil dan berani untuk mengakui Yerusalem dan bersiap-siap memindah kedutaan besar Amerika ke kota ini.” [ds]

XS
SM
MD
LG