Dalam retorika yang mengingatkan pada Perang Dingin, Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat (24/10) mengecam Amerika atas apa yang ia katakan berusaha menguasai dunia.
Berbicara di Sochi, Rusia selatan, Putin mengatakan, "yang disebut pemenang" Perang Dingin telah membalik apa yang disebutnya "tatanan dunia checks and balances" tradisional.
Sebaliknya, pemimpin Kremlin itu mengatakan, Washington sedang mencoba mengarahkan dunia dengan "diktat unilateral" atau dekrit - istilah favorit Moskow dalam Perang Dingin.
Putin mengaitkan teori ambisi politik Barat-nya dengan krisis Ukraina. Ia menyatakan Amerika dan mitra-mitranya bertanggungjawab atas apa yang disebut "kudeta negara" di Ukraina yang menggulingkan mantan presiden negara itu, Viktor Yanukovych, yang punya hubungan kuat dengan Rusia.
Yanukovych diusir dari Kyiv oleh gelombang protes rakyat awal tahun ini, dan menurut Putin, itu menceburkan Ukraina "ke kekacauan [dan] perang saudara, dengan korban besar."
Pemimpin Rusia itu mengatakan ia tidak melihat ada keinginan dari pemerintah Ukraina sekarang untuk menyelesaikan konfliknya dengan separatis pro-Rusia di Ukraina timur melalui dialog.
Panglima militer NATO, Jenderal Angkatan Udara Amerika Philip Breedlove, seperti dikutip Reuters hari Jumat, mengatakan sebagian pasukan Rusia tetap berada di Ukraina meski sebagian sudah ditarik.
Washington dan sekutu-sekutunya menerapkan sanksi terhadap Rusia karena mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina Maret lalu, dan mendukung separatis di Ukraina timur.