Tautan-tautan Akses

Putin Minta Maaf ke Azerbaijan soal Kecelakaan Pesawat


Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memasuki aula selama pertemuan di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin negara anggota Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS) di Kremlin, Moskow, Rusia, 8 Oktober 2024. (Foto: via Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memasuki aula selama pertemuan di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin negara anggota Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS) di Kremlin, Moskow, Rusia, 8 Oktober 2024. (Foto: via Reuters)

Putin mengakui bahwa sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif saat pesawat penumpang tersebut berusaha mendarat di Grozny sebelum akhirnya jatuh.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf pada Sabtu (28/12) terkait insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines. Namun ia tidak secara gamblang mengakui kemungkinan pesawat tersebut terkena tembakan Rusia.

Putin mengakui bahwa sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif saat pesawat penumpang tersebut berusaha mendarat di Grozny sebelum akhirnya jatuh. Kremlin menyebutkan bahwa Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, atas "insiden tragis" itu melalui panggilan telepon. Namun Putin tidak menyatakan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh pertahanan udara Rusia.

Moskow sebelumnya mengatakan bahwa Grozny, tempat pesawat itu seharusnya mendarat tetapi malah jatuh di Kazakhstan barat, diserang oleh drone Ukraina pada hari itu.

Sementara itu, Baku menyatakan bahwa Aliyev telah menegaskan kepada Putin bahwa pesawat tersebut menjadi korban campur tangan eksternal yang melibatkan Rusia.

Dan di jalan-jalan Baku, beberapa warga yang diwawancarai AFP mengatakan mereka mengharapkan permintaan maaf resmi dari Rusia.

Moskow menyebutkan bahwa Putin memberi tahu Aliyev bahwa pesawat tersebut sempat beberapa kali mencoba mendarat di Grozny.

"Pada saat itu, Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh drone tempur Ukraina, dan pertahanan udara Rusia tengah menghadapi serangan ini," ujar Putin, seperti tercantum dalam catatan Kremlin.

Ditambahkan pula, "Vladimir Putin menyampaikan permintaan maafnya bahwa insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban tewas, mendoakan agar mereka yang terdampak segera pulih."

Pernyataan dari kantor Aliyev melalui panggilan telepon itu tampaknya mengindikasikan tanpa keraguan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh di wilayah Rusia.

Spesialis tanggap darurat di lokasi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines dekat Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (Foto: Reuters)
Spesialis tanggap darurat di lokasi jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines dekat Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (Foto: Reuters)

"Presiden Ilham Aliyev menegaskan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines menghadapi gangguan fisik dan teknis eksternal saat berada di wilayah udara Rusia, yang menyebabkan hilangnya kendali sepenuhnya," ujar pihak kepresidenan Baku.

Aliyev juga "menyoroti bahwa beberapa lubang di badan pesawat, cedera yang dialami penumpang dan awak akibat partikel asing yang menembus kabin di tengah penerbangan, serta kesaksian pramugari dan penumpang yang selamat, menguatkan bukti adanya gangguan fisik dan teknis eksternal," tambah pihak kepresidenan.

Para penyintas mengatakan kepada media bahwa mereka mendengar "ledakan" saat pesawat berusaha mendarat.

Kantor Aliyev menyatakan bahwa Baku menginginkan penyelidikan "untuk memastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban."

Malaysia Airlines MH17

Putin juga menelepon mitranya dari Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, dan menyatakan bahwa Moskow berkomitmen untuk ikut dalam penyelidikan "objektif dan transparan" terkait kecelakaan tersebut.

Spekulasi Rusia secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut telah beredar selama beberapa hari. Amerika Serikat menyatakan pada Jumat bahwa ada "indikasi awal" bahwa pesawat itu memang ditembak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa dia juga berbicara dengan Aliyev pada Sabtu dan meminta "setiap negara untuk menekan Rusia agar menghentikan kebohongan tentang insiden ini."

Ia menuding Moskow menyebarkan "kebohongan yang sama seperti yang dilakukan terhadap pesawat Malaysia Airlines MH17, yang menurut penyelidik internasional, ditembak jatuh oleh rudal yang diluncurkan oleh pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur pada 2014.

Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan bahwa kecelakaan itu merupakan "pengingat yang jelas" tentang MH17. Ia mengimbau digelarnya "penyelidikan internasional yang cepat dan independen."

Beberapa maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke Rusia minggu ini setelah insiden tersebut, termasuk maskapai flydubai dan El Al dari Israel.

Sebagian besar maskapai penerbangan Barat menyetop penerbangan ke Rusia sejak Moskow melancarkan serangannya ke Ukraina.

Sementara sekutu utama Rusia, Kazakhstan, bereaksi dengan diam terhadap kecelakaan itu dan tidak menyalahkan Moskow. Beberapa pejabat di Azerbaijan, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, menyerukan agar ada permintaan maaf.

Pada Jumat (27/12), anggota parlemen Azerbaijan, Rasim Musabekov, mendesak Rusia untuk "menerima ini, menghukum mereka yang bersalah, dan berjanji bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi."

Perasaan ini tercermin di jalan-jalan Baku pada Sabtu, di mana suasananya muram.

"Lihat saja penderitaannya, berapa banyak rumah orang yang dipenuhi dengan duka sebelum Tahun Baru," kata Rafiga Mammadova, seorang guru berusia 64 tahun. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG