Sedikitnya 289 orang ditangkap di Hong Kong hari Minggu (6/9) dalam aksi demonstrasi menentang penangguhan pemilu legislatif.
Pemilu, yang sedianya dilangsungkan pada hari Minggu (6/9) ini, merupakan salah kesempatan bagi warga Hong Kong untuk menyampaikan suara mereka.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akhir Juli lalu mengumumkan bahwa pemilu akan ditangguhkan selama satu tahun karena pandemi virus corona. Langkah ini secara luas dipandang sebagai pukulan terhadap kelompok pro-demokrasi, yang berharap dapat meraih suara besar dalam pemilu kali ini.
Kantor berita Reuters melaporkan polisi anti-huru-hara melepaskan sejumlah peluru merica ke arah para demonstran.
Kepolisian Hong Kong, dalam akun Facebook mereka, mengatakan sedikitnya 90 orang ditangkap, terutama karena melakukan aksi kumpul-kumpul secara ilegal.
Meskipun lebih kecil dibanding demonstrasi tahun 2019 lalu, para demonstran yang mendukung independensi dan demokrasi di Hong Kong telah memicu keprihatinan tentang pandemi virus corona, khususnya setelah China meloloskan aturan hukum baru Juni lalu yang semakin menekan hak-hak sipil di kota semi-otonom itu. [em/jm]