Sumber-sumber yang dekat dengan presiden Ali Abdullah Saleh mengatakan presiden itu telah menerima undangan dari Dewan Kerjasama Teluk untuk berunding di Arab Saudi dengan wakil-wakil oposisi yang menginginkan pengunduran dirinya.
Media barat hari Selasa melaporkan sebagian kelompok oposisi menyambut baik perundingan itu.
Perkembangan politik itu terjadi sementara kekerasan memuncak di Yaman untuk hari ketiga. Sekurangnya tiga orang tewas dalam bentrokan itu.
Militer Yaman mengatakan baku tembak terjadi antara pasukan yang mendukung demonstran dan warga suku yang setia kepada Saleh di ibukota, Sanaa. Jendral Ali Mohsen al-Ahmar, yang berbalik menentang pemerintah Saleh bulan lalu mengatakan insiden itu adalah upaya pembunuhan terhadapnya.
Beberapa pemimpin militer Yaman baru-baru ini menarik dukungan mereka atas Saleh dan berpihak kepada demonstran ditengah meningkatnya tekanan agar presiden yang lama berkuasa itu mundur.
Di Kota Taiz, Yaman selatan petugas keamanan kembali melepaskan tembakan dan gas air mata ke arah demonstran hari Selasa. Puluhan cedera, kebanyakan karena menghirup gas air mata.
