Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah memulihkan kewarganegaraan Ukraina Mikheil Saakashvili, mantan presiden Georgia yang pernah menjabat gubernur Odesa, Ukraina, pada tahun 2015-2016.
Dalam dekrit yang ditandatangani dan dimuat di situs internet presiden pada 28 Mei, Zelenskiy menganulir sebagian dari keputusan pendahulunya, Petro Poroshenko pada Juli 2017 yang melucuti kewarganegaraan Saakashvili.
Keputusan Zelenskiy itu dikeluarkan delapan hari setelah ia dilantik dan enam hari setelah pengacara Saakashvili, Ruslan Chornolutskiy, mengajukan permohonan mengenai pemulihan kewarganegaraan Saakashvili.
Saakashvili mendapat kewarganegaraan Ukraina dan diangkat sebagai Gubernur Odesa pada tahun 2015 oleh Poroshenko, temannya semasa kuliah.
Pihak berwenang di Tbilisi melucuti kewarganegaraan Georgia Saakashvili pada Desember 2015 dengan alasan bahwa Georgia tidak mengakui kewarganegaraan ganda.
Setelah itu, sewaktu hubungan antara Poroshenko dan Saakashvili memburuk terkait tuduhan korupsi dan upaya reformasi, Poroshenko pada November 2016 memecat Saakashvili dari jabatan Gubernur Odesa.
Pada Juli 2017, setelah Saakashvili membentuk partai oposisi, Gerakan Kekuatan Baru, Poroshenko mengeluarkan keputusan yang melucuti kewarganegaraan Ukraina Saakashvili.
Pada Februari tahun lalu, Saakashvili ditahan di Kiev, dibawa ke bandara dan diterbangkan ke Polandia.
Beberapa hari kemudian, dinas perbatasan Ukraina melarang Saakashvili memasuki Ukraina hingga 13 Februari 2021.
Saakashvili naik ke puncak kekuasaan di Georgia setelah membantu memimpin protes damai Revolusi Mawar di sana pada tahun 2013, sewaktu ia menjadi walikota Tbilisi.
Partainya disingkirkan dari kekuasaan oleh kekuatan oposisi dalam pemilihan legislatif tahun 2012 dan masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada tahun 2013.
Saakashvili sekarang ini bermukim di Belanda, negara asal istrinya. [uh]
