Parlemen Ukraina menetapkan tanggal 20 Mei sebagai hari pelantikan presiden mendatang negara itu, Volodymyr Zelenskiy.
Seluruhnya ada 315 anggota parlemen yang pada 16 Mei menyatakan mendukung tanggal yang ditetapkan tersebut, sementara dua lainnya menentangnya.
Sebelumnya, Verkhovna Rada atau parlemen menolak proposal untuk menyelenggarakan pelantikan pada 19 Mei, tanggal yang diajukan Zelenskiy.
Zelenskiy mengalahkan Presiden Petro Poroshenko pada pemilu putaran ke-dua 21 April lalu, dengan meraih lebih dari 73 persen suara. Pesaingnya meraih kurang dari 25 persen suara.
Presiden terpilih, yang menyatakan ia mungkin akan membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu dipercepat, telah menuduh para anggota parlemen sengaja menunda upacara pengambilan sumpahnya.
Berdasarkan konstitusi Ukraina, Zelenskiy memiliki waktu tujuh hari setelah pelantikannya untuk membubarkan parlemen, yang masa kerjanya akan berakhir pada November mendatang.
Zelenskiy yang berusia 41 tahun itu telah bertekad akan menumpas korupsi yang meluas di Ukraina dan mengakhiri perang dengan separatis dukungan Rusia di bagian timur negara itu, yang telah menewaskan sekitar 13 ribu orang sejak April 2014.
Komedian tanpa pengalaman politik itu juga perlu menangani pengambilalihan Semenanjung Krimea di Ukraina oleh Moskow pada Maret 2014.
Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberitahu wartawan pada hari Kamis bahwa ia tidak mengetahui ada rencana mengenai kemungkinan kontak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelenskiy setelah pelantikan presiden Ukraina itu.
Putin belum menyampaikan ucapan selamat kepada Zelenskiy atas kemenangannya dalam pemilu. [uh]
