Presiden Donald Trump akan berangkat dari Singapura, Selasa malam (12/6) setelah pertemuan puncak bersejarah dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kata Gedung Putih hari Senin, (11/6) dan menambahkan bahwa pembicaraan antara pejabat Amerika dan Korea Utara “akan terus berlangsung dan telah bergerak lebih cepat daripada diperkirakan semula.”
Pernyataan Gedung Putih mengatakan Trump akan mengadakan pertemuan empat mata dengan Kim, Selasa pagi (12/6), dan hanya dihadiri para penerjemah, yang diikuti oleh pembicaraan sambil makan siang dan pertemuan bilateral yang diperluas yang akan mencakup Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, dan Penasehat Keamanan Nasional John Bolton.
Presiden Amerika kemudian akan memberikan keterangan kepada media sebelum bertolak meninggalkan Singapura, Selasa malam (12/6) waktu setempat. Laporan-laporan sebelumnya memberi indikasi Trump akan berangkat hari Rabu.
Pada malam sebelum pertemuan pertama antara presiden Amerika dan pemimpin Korea Utara itu, para pejabat Amerika tetap mengatakan persetujuan yang dihasilkan harus mengarah ke pengakhiran ancaman senjata nuklir dan misil balistik Korea Utara.
Tidak akan ada lagi “persetujuan-persetujuan rapuh” yang dicapai antara pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya dan Korea Utara, kata Menteri Luar Negeri Pompeo kepada para wartawan di Singapura hari Senin.
“Tujuan akhir yang kita usahakan dari diplomasi dengan Korea Utara belum berubah, pembebasan nuklir sama sekali Semenanjung Korea yang dapat diperiksa pematuhannya adalah satu-satunya hasil yang akan diterima oleh Amerika Serikat,” tegas Pompeo.
Sanksi akan tetap berlaku sampai Korea Utara menghapuskan sama sekali dan dapat diperiksa program penghancur massalnya, kata Pompeo menambahkan.
“Kalau diplomasi tidak bergerak ke arah yang benar, sanksi akan ditingkatkan,” katanya.
Pompeo mengatakan ia sangat optimistis pertemuan hari Selasa (12/6) antara Trump dan Kim akan berhasil. [gp]