Presiden Suriah Bashar al-Assad memenangkan masa jabatan keempat dengan meraih 95,1% suara dalam pemilihan presiden. Kemenangan itu akan memperpanjang kekuasaannya atas negara yang hancur akibat perang. Tetapi lawan dan Barat menyatakan pemilihan itu ditandai dengan kecurangan.
Ketua Parlemen Hammouda Sabbagh mengumumkan hasil pemilu itu pada konferensi pers Kamis. Ia mengatakan jumlah pemilih sekitar 78%.
Pemerintah Assad mengatakan pemilu itu menunjukkan Suriah berfungsi normal meskipun ada konflik yang telah berlangsung 10 tahun, menewaskan ratusan ribu orang, dan mengusir 11 juta orang - sekitar setengah populasi - dari rumah mereka. Pemilu tetap berjalan tanpa mengindahkan seruan PBB agar melakukannya di bawah pengawasan internasional yang akan membantu membuka jalan bagi konstitusi baru dan penyelesaian politik.
Kemenangan itu memberi Assad kekuasaan tujuh tahun lagi dan memperpanjang pemerintahan keluarganya hingga hampir 60 tahun. Ayahnya, Hafez al-Assad, memimpin Suriah selama 30 tahun hingga kematiannya pada tahun 2000. Tahun-tahun Assad sebagai presiden diwarnai konflik yang dimulai pada tahun 2011 dengan protes damai sebelum berubah menjadi konflik multisisi yang memecah belah negara Timur Tengah itu dan menarik masuk sahabat dan musuh asing. [ka/jm]