Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia mengecam pemilihan presiden Suriah mendatang. Mereka menilai pemilu itu tidak akan "bebas dan adil."
"Kami, Menteri Luar Negeri Perancis, Jerman, Italia, Inggris dan Amerika Serikat ingin menegaskan bahwa pemilihan presiden Suriah pada 26 Mei tidak akan bebas dan adil," kata mereka dalam pernyataan bersama.
AS dan empat negara Eropa mengatakan pemilihan yang bebas dan adil harus diadakan di bawah pengawasan PBB dan "semua warga Suriah harus diizinkan berpartisipasi."
"Tanpa elemen-elemen ini, pemilu yang curang ini tidak mewakili kemajuan apa pun menuju penyelesaian politik," kata mereka.
Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali ikut dalam pemilihan pada Rabu (26/5), yang pasti akan memberinya masa jabatan keempat, padahal dia sudah berkuasa selama 21 tahun.[ka/ft]