Presiden Sudan Omar al-Bashir diambil sumpahnya untuk masa jabatan lima tahun lagi, menyusul pemilu yang dicemari pemboikotan dan tuduhan kecurangan.
Bashir, yang mengenakan baju tradisional berwarna putih, dilantik pada hari Kamis dalam upacara di parlemen Sudan.
Pemimpin dari sekitar enam negara Afrika menghadiri acara ini, sedangkan negara-negara Barat mengirim para diplomat yang berkedudukan lebih rendah.
Human Rights Watch meminta negara-negara dan PBB agar memboikot upacara itu karena dakwaan Mahkamah Kejahatan Internasional, ICC, terhadap Bashir.
Mahkamah mendakwa Bashir mendalangi kampanye pemerkosaan, pembunuhan dan kejahatan lain terhadap warga sipil di Darfur, di mana pemerintahnya berjuang melawan pemberontak selama tujuh tahun.
Sudan tidak mengakui ICC dan menolak bekerjasama dengan mahkamah itu.