Tautan-tautan Akses

Presiden Perancis Paparkan Garis Besar Kebijakan Baru Ekonomi


Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy berusaha mendongkrak popularitasnya dengan memaparkan gagasan ekonomi baru (29/1).
Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy berusaha mendongkrak popularitasnya dengan memaparkan gagasan ekonomi baru (29/1).

Nicolas Sarkozy diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan 6-tahun kedua, bersaing dengan tokoh sosialis Francois Hollande.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memberi garis besar gagasan ekonomi baru yang ditayangkan hari Minggu yang menurut para pengamat bertujuan untuk menaikkan popularitasnya yang buruk sebelum pemilu bulan April.

Sarkozy belum mengumumkan pencalonannya. Tetapi, ia diperkirakan kalangan luas akan berusaha memperoleh masa jabatan 6-tahun yang kedua dengan menghadapi saingannya sosialis Francois Hollande, yang sedang unggul dalam poll atau pendapat umum.

Gagasan Sakozy itu menghendaki peningkatan dalam pajak nilai tambah atas barang dan jasa, sementara memotong sumbangan majikan untuk pensiun karyawan. Gagasannya dimaksudkan untuk menanggulangi pengangguran yang tinggi, dimana hampir 3 juta orang menganggur.

Pemimpin Perancis itu juga mengusulkan pajak atas transaksi keuangan di Perancis. Ia juga menghendakinya diterapkan di negara-negara Uni Eropa.

Penampilan Sarkozy di televisi itu diadakan dua minggu setelah Perancis kehilangan ranking tertinggi, AAA, dalam kelayakan kredit. Dan seminggu setelah Holande meluncurkan kampanyenya sebagai calon Presiden dengan pidato yang mengecam apa yang disebutnya “praktek lembaga keuangan dunia.”

Juga hari Minggu di Athena, Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos bertemu dengan para pemimpin ke-3 partai politik utama negara itu. Ia mengatakan ada kesepakatan mengenai langkah penghematan yang dibutuhkan untuk memotong hutang Yunani dan menyelamatkannya dari kebangkrutan.

Kesepakatan itu, dan persetujuan pertukaran hutang antara Yunani dan pemegang obligasinya, akan membuat Yunani layak menerima dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional, IMF.

Yunani harus memperoleh paket pinjaman 169 milyar dolar yang baru dalam beberapa minggu berikut untuk menghindarkan penunggakan ketika obligasinya jatuh tempo bulan Maret.

XS
SM
MD
LG