Tautan-tautan Akses

Presiden Palestina Abbas Dirawat di Rumah Sakit


Presiden Palestina Mahmoud Abbas dirawat di rumah sakit Ramallah, Tepi Barat (foto: dok).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dirawat di rumah sakit Ramallah, Tepi Barat (foto: dok).

Presiden Mahmoud Abbas hari Minggu (20/5) dirawat di rumah sakit akibat demam, hanya beberapa hari setelah menjalani operasi di telinga, demikian pernyataan seorang pejabat.

Abbas, yang kini berusia 83 tahun, menderita serangkaian masalah kesehatan yang memicu kekhawatiran soal siapa yang kelak akan menggantikannya.

Seorang pembantu senior Abbas, yang tidak mau disebut namanya, mengatakan pemimpin Palestina itu didiagnosa menderita demam. Abbas menjalani operasi telinga minggu lalu dan kembali ke rumah sakit Sabtu malam (19/5) untuk tindak lanjut. Kantor berita Palestina mengutip direktur rumah sakit yang mengatakan hasil tes “baik,” tanpa memberi rincian lebih lanjut.

Rumah Sakit al-Istishari di mana Presiden Mahmoud Abbas dirawat di Ramallah, Tepi Barat.
Rumah Sakit al-Istishari di mana Presiden Mahmoud Abbas dirawat di Ramallah, Tepi Barat.

Seorang pejabat lain, yang juga berbicara tanpa menyebut namanya, mengatakan Abbas menderita pneumonia, menggunakan respirator dan diberi antibiotik lewat jarum infus. Ia mengatakan Abbas tetap sadar dan berpikiran jernih.

Abbas, yang merupakan perokok berat dan menderita obesitas, memiliki sejarah panjang masalah kesehatan; mulai dari masalah jantung hingga kanker prostat yang dideritanya sepuluh tahun lalu. Dua tahun lalu, ia menjalani prosedur jantung darurat setelah kelelahan dan nyeri dada. Abbas mengalami penyumbatan pembuluh darah atau “arterial plaque” dan beberapa tuba telah diimplan.

Abbas telah mengambil alih kepemimpinan di Palestina pasca kematian pemimpin Yasser Arafat tahun 2004, dan dipilih untuk masa jabatan yang seharusnya hanya berlangsung lima tahun pada tahun berikutnya.

Sejak saat itu Abbas mengendalikan Palestina, dan menolak menunjuk penggantinya, sementara perpecahan politik dari pesaingnya di Hamas membuat pemilu baru tidak dapat dilaksanakan.

Palestina telah terpecah sejak kelompok militan Islam Hamas merebut Gaza pada tahun 2007 setelah memenangkan pemilu legislatif pada tahun sebelumnya, mengusir pasukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang kini hanya memerintah sebagian Palestina dari Tepi Barat.

Upaya berulangkali untuk mencapai rekonsiliasi telah gagal. [em/jm]

XS
SM
MD
LG