Dalam pidato kenegaraan pertamanya sejak Presiden AS Donald Trump menjabat, Pena Nieto mengatakan, "Hubungan dengan pemerintah baru Amerika Serikat, seperti halnya dengan negara-negara lain, harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang tidak-dapat diubah: kedaulatan, pertahanan kepentingan nasional dan perlindungan migran."
Pada kampanye presiden, Trump bersikap keras terhadap Meksiko, dengan menyebut para migran dari Meksiko sebagai pembunuh dan pemerkosa. Trump juga menyatakan AS akan membangun tembok antara AS dan Meksiko untuk membendung arus migran ke AS. Trump juga bersumpah akan membuat Meksiko membayar pembangunan tembok itu.
Trump juga merupakan pengeritik keras Kesepakatan Perdagangan Amerika Utara (NAFTA), dan mengancam akan mundur dari pakta itu. Para perunding dari ketiga negara saat ini sedang membahas kesepakatan-kesepakatan baru NAFTA.
Pena Nieto membela NAFTA dalam pidatonya. "Tujuan Meksiko adalah memperkokoh kesepakatan ini sebagai instrumen integrasi regional, dan memberi kepastian bagi perdagangan dan investasi antara Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat," kata Pena Nieto.
Presiden Pena Nieto juga menyampaikan salam kepada orang-orang yang disebutnya para pemimpi, atau anak-anak yang dibawa orang tuanya ke AS secara ilegal. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Meksiko dan Trump akan mengumumkan dalam waktu dekat apakah ia akan mempertahankan perintah eksekutif yang memberi izin tinggal sementara di AS bagi anak-anak tersebut. [ab]