Tautan-tautan Akses

Poroshenko Imbau Bantuan Kemanusiaan di Ukraina Timur


Presiden Ukraina Petro Poroshenko Selasa (10/6) mengimbau dibukanya bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang ingin mengungsi dari Ukraina timur yang bergolak (foto: dok).
Presiden Ukraina Petro Poroshenko Selasa (10/6) mengimbau dibukanya bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang ingin mengungsi dari Ukraina timur yang bergolak (foto: dok).

Presiden Ukraina Selasa (10/6) mengimbau dibukanya bantuan kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari pertempuran di Ukraina timur.

Presiden Ukraina mengimbau agar koridor kemanusiaan dibuka di bagian timur negara itu guna memungkinkan warga sipil melarikan diri dari pertempuran antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.

Presiden Petro Poroshenko hari Selasa (10/6) mengeluarkan pernyataan yang meminta pasukan keamanan agar menyediakan koridor pelindung bagi warga guna "mencegah korban baru" di tempat-tempat dimana berlangsung operasi kontra-pemberontakan.

Militer Ukraina telah meningkatkan apa yang disebut "operasi anti-teroris" di wilayah Donbas, Ukraina timur, pusat pemberontakan separatis pro-Rusia.

Juru bicara operasi itu, Vladyslav Seleznyov, kepada wartawan hari Selasa mengatakan, ia tidak bisa memberi rincian operasi keamanan apa saja, tetapi mengatakan mereka akan membuat pengaturan bagi warga sipil.

Seleznyov mengatakan "ada koordinasi antara pasukan anti-teror dan otoritas setempat untuk menyediakan bantuan yang sesuai bagi orang-orang yang hendak meninggalkan wilayah dengan operasi aktif ini."

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Selasa mengatakan, Moskow menyambut baik keputusan Ukraina untuk membangun koridor kemanusiaan di Ukraina timur.

Pejabat-pejabat melaporkan pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan pasukan pemberontak sepanjang malam sekitar Slovyansk di provinsi Donetsk, salah satu wilayah yang dikuasai separatis.

Poroshenko membahas prospek gencatan senjata ketika bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Perancis pekan lalu.

Ukraina menuduh Rusia mendukung pemberontakan di timur, menyediakan pasokan dan pejuang melintasi perbatasan, masuk ke Ukraina. Rusia membantah mendukung secara langsung pemberontakan itu dan menuduh Ukraina bersikap keras terhadap warga berbahasa Rusia di Ukraina timur.

Para pemimpin dunia yang bertemu pekan lalu di Brussels mengutuk Rusia karena mengacaukan Ukraina. Anggota kelompok negara-negara industri, disebut G-7, mengeluarkan pernyataan yang mengimbau agar Rusia menarik pasukan dari perbatasan dan menggunakan pengaruhnya di kalangan separatis bersenjata untuk mengakhiri pertempuran itu.

Berbicara kepada wartawan hari Selasa di Kyiv, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Eropa Victoria Nuland mendesak Rusia agar bertindak atas tuntutan G-7.

"Tidak bisa diterima, Federasi Rusia memungkinkan pejuang dan senjata serta bahan-bahan yang kami saksikan dan Anda lihat dalam pernyataan G-7 yang dikeluarkan di Brussels bahwa penutupan perbatasan adalah salah satu hal mendesak yang kami minta Presiden Putin bekerja sama dengan pemerintah Ukraina," kata Nuland.

G-7 juga mengancam memberi sanksi kepada siapa saja yang diketahui melanggar kedaulatan Ukraina dan mengancam perdamaian.

Sementara itu, Rusia dan Ukraina terus menegosiasi solusi atas sengketa harga gas setelah Rusia mengancam memutus pasokan ke Ukraina yang belum membayar utangnya.
XS
SM
MD
LG