Ratusan polisi membentuk rantai manusia di sekeliling mahasiswa pemrotes, yang melakukan aksi duduk di jalan, hari Selasa (3/2), setelah diblokir dari rencana berbaris menuju kota terbesar Myanmar.
Para demonstran yang telah melakukan rali lebih dari sebulan dan memperoleh simpati masyarakat itu, ingin pemerintah menghapus sebuah undang-undang baru, yang mereka katakan mengekang kebebasan akademik.
Para mahasiswa itu dikalahkan dengan jumlah polisi yang lebih banyak di kota Letpadan, sekitar 145 kilometer sebelum Rangoon, tetapi tak satu pihak pun tampaknya bersedia mundur. Pasukan keamanan membentuk empat lapis barisan menghadang mahasiswa.
Myanmar mulai merombak diri dari setengah abad pemerintahan militer menuju demokrasi tahun 2011, tetapi para pengeritik mengatakan reformasi yang dijanjikan Presiden Thein Sein pada awal masa jabatannya berjalan lambat atau tampak diingkari pemerintah.
Undang-undang pendidikan yang baru itu melarang mahasiswa membentuk asosiasi dan mengabaikan seruan-seruan agar bahasa daerah digunakan dalam pengajaran di negara-negara bagian.
