Sebagai antisipasi terhadap kejahatan terorisme, Kepolisian daerah Bali memutuskan untuk melakukan penambahan personil keamanan di seluruh obyek wisata di Bali. Jumlah personil yang ditambah adalah polisi pariwisata. Penambahan di seluruh obyek wisata di Bali juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada wisatawan selama berwisata di sana.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar pada keterangannya di Denpasar pada Jumat siang mengungkapkan dari seluruh obyek wisata yang ada di Bali, kawasan obyek wisata Pantai Kuta mendapat penambahan personil polisi pariwisata paling banyak. Hal ini dilakukan karena kawasan wisata Pantai Kuta dinilai paling rawan dibandingkan obyek-obyaek wisata lainnya. Menurut Sugianyar selain melakukan penambahan personil pengamanan di obyek wisata Polda Bali juga memberlakukan tembak ditempat terhadap pelaku kriminalitas termasuk pelaku yang membawa senjata api, apalagi membawa bahan peledak.
”Bila ada yang membawa bahan peledak atau senjata ya tentunya polisi sesuai mekanisme prosedur, apabila itu mengancam jiwa petugas atau masyarakat kita harus melumpuhkan terlebih dahulu jangan sampai pelaku melukai masyarakat,” jelas Kombes Pol. Gde Sugianyar.
Sedangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat Bali untuk mengefektifkan pengamanan desa adat atau pecalang untuk mendeteksi sejak dini orang-orang yang mencurigakan dilingkungan masing-masing desa.
”(Masyarakat perlu) memperkuat kembali, mengingatkan kembali akan tugas babinkamtibmas, Babinsa dimasing-masing desa, dikaitkan dengan kegiatan pecalang dan desa pekraman. Sebenarnya sudah dilakukan dan kapolda sudah mengumpulkan pecalang seluruh Bali,” kata Gubernur.
Pastika menambahkan Bali kini sedang terus melakukan upaya untuk mewujudkan keamanan Bali berstandar internasional. Salah satunya dengan merencanakan pemasangan 1.000 kamera pengintai (CCTV) di seluruh Bali. CCTV tersebut nantinya akan terhubung dengan CCTV hotel di seluruh Bali.